•
Dalam ekosistem terdapat interaksi
antara mahluk hidup dengan lingkungannya, serta antar mahluk hidup itu sendiri.
Dengan demikian tentunya akan terdapat beberapa pola interaksi diantara mereka.
Pola-pola interaksi
1.
Predasi
2.
Kompetisi
3.
Simbiosis mutualisme
4.
Simbiosis komensalisme
5.
Simbiosis parasitisme
1. Predasi
Merupakan
interaksi antara pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey).
Hubungan antara pemangsa dan hewan yang dimangsanya sangatlah erat, pemangsa
tidak akan dapat hidup jika tidak ada mangsa. Selain itu, pemangsa juga
berperan sebagai pengontrol populasi mangsa.
Contoh
: interaksi antara kucing dengan tikus, ular dengan katak, harimau dengan
kijang.
2. Kompetisi
Merupakan
interaksi antar mahluk hidup yang berbeda jenis untuk memperebutkan satu hal
yang sama.
Contoh
: persaingan antara kerbau dan kambing di padang rumput yang sama.
3. Simbiosis
Merupakan
interaksi antara mahluk hidup berbeda jenis dalam satu tempat dan waktu
tertentu yang hubungannya sangat erat.
a.
Mutualisme
b.
Komensalisme
c.
Parasitisme
Ø
Simbiosis Mutualisme
Merupakan hubungan antara dua jenis makhluk hidup
yang saling menguntungkan.
Contoh :
-
Simbiosis
antara lebah madu dengan tanaman berbunga,
-
Simbiosis
antara burung jalak dengan badak hitam,
-
bakteri Rhizobium yang
hidup pada bintil akar kacang-kacangan,
-
flagellata
dengan rayap, dan kutu buah dengan semut hitam.
Ø
Simbiosis
Komensalisme
Merupakan
simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan
maupun dirugikan.
Contoh
:
-
Ikan hiu dengan ikan remora,
-
Bunga anggrek dengan pohon yang ditumpanginya,
-
Ikan badut dengan anemon laut.
Ø
Simbiosis
Parasitisme
Merupakan
simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain dirugikan. Pihak
yang mendapat keuntungan disebut sebagai parasit, sedangkan pihak yang
dirugikan disebut inang.
Contoh
:
-
Tumbuhan tali putri (Cuscuta filiformis) dengan
tanaman inangnya,
-
Benalu (Loranthus sp.) dengan tanaman
inang,
-
Cacing perut (Ascaris Lumbricoides)
dengan usus manusia,
-
Kutu yang menghisap darah manusia.
KOMPONEN-KOMPONEN EKOSISTEM
•
BIOTIK :
suatu komponen yang menyusun ekosistemnya selain komponen yang tidak bersenyawa
atau abiotik
•
ABIOTIK :
komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen
abiotik dapat berupa bahan organik dan faktor yang mempengaruhi distribusu
organisme yaitu suhu, air, garam, cahaya matahari, tanah, batu, dan iklim.
Interaksi
antara komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem
v Komponen biotik dengan komponen abiotik
misalnya
kandungan nutrisi tanah akan berpengaruh terhadap tumbuhan yang ditanam di
tanah tersebut. Tumbuhan dapat hidup apabila tanahnya mengandung zat-zat
yang diperlukan oleh tumbuhan. Tanah juga bisa dilindungi oleh tumbuhan dari
erosi, panas, cahaya dan air.
v
Komponen biotik dengan komponen biotik lainnya
•
PRODUSEN, merupakan sekelompok organisme yang
dapat membuat makanan sendiri.
Contohnya adalah tumbuhan hijau yang
dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis.
•
KONSUMEN, merupakan organisme yang tidak
dapat membuat makanan sendiri sehingga tergantung pada organisme lain. Konsumen
dibedakan menjadi :
- Konsumen
tingkat I, yaitu organisme yang memakan produsen.
- Konsumen
tingkat II, yaitu organisme yang memakan konsumen tingkat I.
- Konsumen
tingkat III, yaitu organisme yang memakan konsumen tingkat II dan seterusnya.
•
Berdasarkan jenis makanannya, konsumen
dibedakan menjadi :
- Herbivora (hewan pemakan tumbuhan)
- Karnivora (hewan pemakan daging)
- Omnivora (hewan pemakan segala)
•
DETRITIVOR adalah organisme yang mengkonsumsi hewan atau
tumbuhan yang telah mati dan membusuk.
Contoh detritivor adalah rayap, beberapa
kumbang pemakan bangkai, kelabang, dll.
•
DEKOMPOSER (pengurai) umumnya adalah
mikroorganisme yang menguraikan materi-materi yang sebelumnya telah melalui
proses penguraian oleh organisme detritivor.
Contoh dekomposer adalah jamur, mikroba-mikroba
pengurai.
terjadinya peristiwa makan dan dimakan
pada rantai makanan.
Kumpulan beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. Pada rantai
makanan juga terjadi perpindahan
energi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang
lain
Rantai
Makanan
•
adalah perpindahan energi makanan dari
sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan
(tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora).
•
Semakin pendek rantai makanan semakin
besar pula energi yang tersedia.
Ø
Ada tiga tipe dasar rantai makanan:
1. Rantai
makanan tipe perumput (grazing food chain).
Pada
rantai makanan tipe ini melibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen pada
tingkatan trofik I diikuti oleh herbivora sebagai konsumen pada tingkatan
trofik II dan karnivora sebagai konsumen pada tingkatan trofik III dan
seterusnya
Contoh
: - pada ekosistem sawah : padi –> tikus –> ular sawah . Padi
sebagai produsen ( trofik I ), tikus sebagai konsumen I ( trofik II ) dan ular
sawah sebagai konsumen II ( trofik III ).
2. Rantai
makanan tipe detritus (detritus food chain).
Rantai
makanan tipe ini melibatkan sisa-sisa bagian tubuh mahkluk hidup yang terlepas
dari tubuh berupa fragmen atau hancuran dan disebut sebagai detritus pada tingkatan troofik I, diikuti
oleh hewan-hewan yang memakan detritus yang disebut detritivor (
seperti : bakteri, jamur, rayap, cacing tanah dll ) pada tingkatan trofik II
dan seterusnya.
contoh
: pada ekosistem kebun : hancuran daun ( seresah ) –> cacing tanah –>
ayam –> musang.
3. Rantai
makanan tipe Parasit.
Rantai
makanan tipe parasit melibatkan mahkluk hidup yang hidupnya sebagai parasit ( menumpang pada mahkluk hidup
lain dengan “merebut” makanan dari mahkluk hidup yang ditumpanginya.
contoh
: pada ekosistem kebun : tanaman mangga –> benalu –> ulat –> burung
pemakan ulat.
Jaring-jaring makanan merupakan sekumpulan rantai makanan yang
saling berhubungan
Siklus
Materi
Tubuh
kita, hewan, tumbuhan, dan batu, tersusun oleh materi. Materi ini terdiri atas
unsur kimia, seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan
fosfor (P). Materi tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan
organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia.
Ada
dua hal yang termasuk ke dalam siklus materi, yaitu :
1. Kepentingan
Nutrisi dalam Ekosistem
Nutrisi
juga dikenal sebagai garam-garam biogenik yang dapat dikelompokkan dalam dua
kelompok utama, yaitu nutrisi makro dan nutrisi mikro.
2. Siklus Biogeokimia
Siklus biogeokimia
meliputi :
siklus air, siklus sulfur, siklus pospor, siklus nitrogen, siklus karbon
dan oksigen.
Arus
Energi
Matahari merupakan sumber energi
bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini. Tumbuhan hijau, tanpa bantuan
sinar matahari tidak akan mampu berfotosintesis untuk menyusun bahan organik
yang akan dimanfaatkan oleh semua organisme.
Energi kimia yang disimpan oleh
tumbuhan hijau sebagai produsen akan berpindah ke konsumen I, lalu ke konsumen
II, ke konsumen III, dan sampai ke konsumen ke n. Energi berpindah dari
produsen ke konsumen dan berakhir pada pengurai yang akan melepaskan energi
yang telah diuraikan dari sisa makhluk hidup yang telah mati dalam bentuk
energi panas ke lingkungan.
Aliran energi merupakan rangkaian
urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari
sinar matahari lalu ke produsen, konsumen, sampai ke pengurai di dalam tanah.
Organisme memerlukan energi untuk mendukung kelangsungan hidupnya, antara lain
untuk proses pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, bergerak, dan
metabolisme yang ada dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar