Minggu, 30 September 2012

Geografi


A.Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi

Geografi berasal dari bahasa yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphien yang berarti lukisan atau tulisan.

Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke 1.Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau
penggambaran mengenai bumi. Pengertian bumi dalam geografi tersebut, tidak hanya berkenaan dengan fisik alamiah bumi saja, melainkan juga meliputi segala gejala dan prosesnya, baik itu gejala alamnya, maupun gejala dan proses kehidupannya. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi
(geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan
geografi.

Pada zaman Yunani kuno pengetahuan manusia tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi. Namun, sejak abad ke-6 SM pengaruh mitologi itu terus berkurang seiring dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga pengetahuan tentang bumi mulai didasarkan atas ilmu alam, ilmu pasti, dan logika. Salah satu bukti bahwa pengetahuan telah didasarkan pada logika adalah telah adanya usaha untuk menjelaskan tentang suatu wilayah termasuk perilaku penduduknya. Orang yang pertama kali menguraikan seluk-beluk keadaan suatu tempat, yang kemudian dinamakan topografi adalah Herodutus (485-428 SM).
Pada awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis mengatakan bahwa
geografi adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi yang menunjukan kenampakan umum. Menurut Ptolomeus geografi lebih mengutamakan hal-hal atau fenomena yang bersifat kuantitatif.



Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang
permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi
nama ‘Atlas Ptolomaeus’.
Menurut Rchooffen (hartshorne,1960: 173) bahwa “geography is the study of earth surface according to its differences, or the study of different areas of the earth surface…, in term of total characteristics”. Bagi rchooffen kajian geografi tidak hanya mengumpulkan bahan-bahanyang kemudian disusun secara sistematik, tetapi harus dilakukan hubungan antara bahan-bahan tersebut untuk dikaji sebab akibatnya dari fenomena-fenomena di permukaan bumi yang memberikan individualitas suatu wilayah. Sebab ruang lingkup geografi tidak sekedar fisik, melainkan juga termasuk gejala manusia dan lingkungan lainnya.
Begitupun menurut Vidal de la blache (1845-1919) dari prancis yang dikenal sebagai ‘bapak geografi sosial modern’ mengemukakan bahwa “geography is the science of places, concerned with qualities and potentialities of countries”.

Kemudian Karl Ritter menyatakan bahwa “geography to study the earth as the dwelling-place of man”. Pengertian dwelling-place of man tersebut bahwa bumi tidak hanya terbatas kepada bagian permukaan bumi yang dihuni manusia saja, melainkan juga wilayah-wilayah yang tidak dihuni manusia, sejauh wilayah itu penting artinya bagi kehiupan manusia. E. A. Wrigley mengemukakan pendapatnya bahwa geografi  adalah disiplin ilmiah yang berorientasi pada masalah (problem oriented) dalam mengkaji interaksi antara manusia dan lingkungannya.
Dengan demikian, wilayah study geografi meliputi semua fenomena yang terdapat di permukaan bumi, baik alam organik maupun alam anorganik dalam interelasi dan interaksinya dalam ruang dimana semuanya dikaji. oleh karena itu Richard  Hartshorne perpendapat bahwa “geography is that discipline that seeks to describe and interpret  the variable character from place to place of earth as the world of  man”. Mengingat ilmu geograpi sangat luas maka dapat dianalogikan sebagai perpaduan dari berbagai disiplin ilmu, yaitu ilmu murni,terapan,aksak,noneksak,alam dan social maka geograpi sering di sebut sebagai “ ibu” atau” induk” ilmu pengetahuan . seperti di kemukakan oleh preston E. James geografi dapat di ungkapkan sebagai induk dari segala  ilmu pengetahuan  karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih ke studinya masing-masing.
Pernyataan itu didasarkan pada  bidang geografi yang luas mencakup berbagai aspek alamiah yang sifatnya eksak dan bidang-bidang social yang sifatnya noneksak. Selain itu perkembangan geografi ini telah begitu tua, sejalan dengan pemikiran filosofis tentang terjadinya alam semesta dengan kehidupannya,mulai dari zaman Herodotus pada tahun 480-430 SM.

Interelasi dan integrasi keruangan pada gejala di permukaan bumi dari suatu wilayah ke wilayah lain selalu menunjukan perbedaan. Ciri umum yang merupakan hasil interelasi,interaksi dan integrasi unsur-unsur wilayah yang bersangkutan merupakan objek studi geografi yang komprehensif.dengan demikian ruang lingkup geografi memeng sangat luas dan mendasar,mencakup aspek alamiah dan aspek insaniah  seperti yang dikatakan murphey. dan di tuangkan pada suatu ruang berdasarkan prinsip-prinsip penyebaran dan kronologinya.akhirnya,prinsip relasi,penyebaran, dan kronologi dapat mengungkapakan karakteristik suatu wiayah yang  berbeda dengan wilayah yang linya.dengan demikian terungkaplah adanya region-region yang berbeda antara regionlainya.
peranan geografi setidaknya memiliki 4 (empat) hal seperti yang di kemukakan hasil penelitian UNESCO maupun lounsbury

1.geografi sebagai suatu sintesis.
artinya pembahasan geografi pada hakikatnya  dapat menjawab subtansi pertanyaan-pertanyaan tentang apa,dimana,kapan,bagaimana,dan siapa.proses study semacam ini adalah suatu sintesis karena penelaahanya mencakup apa yang di telaah,dimana adnya,mengapa demikian,kapan terjadi serta bagaimana pelaksanaanya

2.geografi sebagai suatu penelaahan gejala dan relasi keruangan,
geografi berperan sebagai alat untuk menganalisis fenomena-fenomena baik alamiah maupun insaniah,sebagai suatu kajian yang menelaah tentang relasi,interaksi,bahkan interdependensi satu aspek tertentu dengan yang lain

3,geografi sebagai disiplin tata guna lahan
dalam hal ini geografi di titik beratkan pada aspek pemanfaatan atau pendayagunaan ruang yang harus makin ditingkatkan ini di sebabkan pertumbuhan penduduk yang begitu pesat menuntut peningkatan sarana yang menunjang seperti tempat permukiman,jalan raya,
bangunan pabrik,dan lain-lain.semuanya membutuhkan perencanaan yang kualitas dan kuantitasnya lebih cermat dan matang.

4.geografi sebagai bidang ilmu penelitian
Hal itu di maksudkan agar dua hal dapat tercapai,yaitu sebagai berikut:
a).meningkatkan pelaksanaan penelitian ilmiahdemi disiplin  ilmu geografi itu sendiri yang dinamis sesuai dengan kebutuhuan pengembangan ilmu yang makin pesat.Oleh karena itu,dalam tataran ini perlu di kembangkan lebih jauh tentang struktur ilmu yang menyangkut fakta,konsep,generalsasi,dan teori dari ilmu yang bersangkutan.
b).meningkatkan penelitian praktis untuk kepentingan kehidupan dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Dari tinjauan geografi konteporer, geografi merupakan disiplin akademik yang teritama berkaitan dengan penguraian dan pemahaman atas perbedaan –perbedaan kewilayahan dalam distribusi lokasi di permukaan bumi.Fokusnya adalah sifat dan saling keterkaitan antara tiga konsep yaitu lingungan,tata ruang dan tempat. Dalam perkembangannya muncul beberapa subbidang yang beragam, seperti geografi fisik dan sosial yang memiliki cabang – cabang sistematis, bergerak dari sifat deskriptif menuju analitis untuk merumuskan hukum-hukum dan derivasi teori yang semakin menonjol. Sedangkan geografi regional yang mempelajari sifat-sifat khusus msing-masing kawasan yang di definisikan sebagai wilayah permukaan bumi yang di batasi oleh kriterian tertentu dan secara metodologis adalah lemah.

Geografi sebagai disiplin ilmiah memiliki usia secara formal lebih dari satu abad. Geografi untuk pertama kali  di bentuk di jerman yang menyebar ke negara-negara lain dan di maksud untuk menyediakan sumber informasi yang tertara mengenai tempat-tempat yang merupakan hal penting yang sering digunakan oleh pemerintal kolonial ketika terjadi konflik (Taylor, 1985). Selain itu geografi di perkenalkan sebagai mata pelajaran penting di berbagai dunia dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengenalan dunia serta sebagai landasan ideologis wawasan nasional ( Johnston, 2000:403). Dengan berkembangnya universitas sebagai lembaga pendidikan para ahli geografi berusaha mencari kerangka yang terpadu untuk menegakan disiplin. Berbagi definisi mengenai isi dan metode ilmu geografi telah di usulkan untuk masksud tersebut. Definisi yang terkenal dalam bahasa inggris adalah yang di kemukakan oleh Hartshorne dalam bukunya Nature of geography (1939) serta woolderidge dan east (1958) dalam bukunya spirit and purpose of geography. Usulan-usulan definisi itu sebagian besar kemudian di tolak kendati gagasan dari tokoh pendiri disiplin ilmu ini khususnya Paul vidal de la blache tetap menarik perhatian dan mendapat dukungan.

Dengan berbagai alasan yang asebagian besar berkaitan dengan posisi mata pelajaran ini dalamsistem pendidikan, khususnya di beberapa negara Eropa dan Amerika, geografi menjadi disiplin ilmu yang sangat populer di berbagai universitas. Hal ini terlihat dari banyak mahasiswa maupun banyak staf pengajar yang memperdalam bidang kajian tersebut. Di dua benua tersebut, sejak tahun 1960-an telah di kembangkan suatu etods universitas modern yang menitikberatkan pada bidang riset sebagai dasar untuk pengajaran di tingkat sarjana, hasil riset tersebut dijadikan kriteria utama dalam peningkatan karier. Hal itu menjadi konteks terjadinyalonjakan hasil riset yang cepat serta banyak kegiatan eksperimen untuk mendalami epistemologi, metodologi, serta pokok bahasan alternatif. Dengan demikian, geografi menjadi disiplin ilmu yang amat mendasar mencakup pembahasn dan bersifat general termasuk staf pengajarnya yang bersifat umum(Johnston, 1991).
Sebagaimana sebelumnya telah dikemukakan bahwa geografi terdiri atas tiga cakupan kajian yang saling berkaitan satu sama lain, terutama mencakup lingkungan, tata ruang, dan tempat.

Tata Ruang
pendekatan tata ruang adalah upaya dalam mengkaji rangkaian dan perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan tata ruang ini yang perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.
Contoh penggunaan pendekatan tata ruang adalah perencanaan pembukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru. Data-data yang perlu diketahui untuk keperluan tersebut terutama yang menyangkut keadaan lokasi, yang terdiri dari data titik dan data bidang adapun yang termasuk dalam data titik adalah  ketinggian tempat,data sempel bantuan kemiringan lereng, jenis tanah, dan keadaan air tanah dan sebagainya. Hal itu karena keadaan fisik lokasi tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya.sedangkan yang termasuk dalam data bidang adalah data luas hutan,data luas daerah pertanian,data luas alang-alang dan sebagainya.kemudian data dari beberapa sempel tanah hasil pengeboran tanah dapat di peta kan dan di tentukan batas-batasnya hingga di peroleh data bidang yaitu data tentang penyebaran jenis tanah tetentu (Bintarto dan Hadisumarno).

Lingkungan
Pendekatan lingkungan adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, seperti manusia, hewan, lingkungan  dan lingkungan seperti litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi. Oleh karena itu, muncul istilah okologi manusia (human ecology) yang mempelajari interaksi antarmanusia serta antara manusia dan lingkungan.
Kemampuan manusia dalam memanfaatkan lingkungannya untuk berbagai aktivitas kehidupan merupakan contoh pendekatan lingkungan. Misalnya, manusia yang bertempat tinggal di pantai memiliki aktivitas yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah pegunungan.

Tempat / Kompleks Wilayah
Pendekatan tempat /  kompleks wilayah adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan tata ruang dan pendekatan lingkungan. Di dalam analisis ini yang menjadi perhatian adalah tentang persebaran fenomena tertentu melalui pendekatan keruangan dan interaksi manusia dengan lingkungannya melalui pendekatan lingkungan. Pendekatan tempat /  kompleks wilayah beranggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang karena adanya perbedaan antarwilayah itu. Oleh karena adanya perbedaan itu maka akan terjadi pemenuhan kebutuhan dari satu wilayah terhadap wilayah yang lain.
Melalui pendekatan tempat / kompleks wilayah, perencanaan pembukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru seperti contoh di atas dikaji lebih luas lagi, terutama hubungannya dengan wilayah lain dan pengembangannya. Hal tersebut membuktikan bahwa fenomena geografi yang terjadi pada suatu wilayah memiliki keterkaitan (hubungan) dengan fenomena di wilayah lain.

Cabang–cabang geografi manusia (human geography) mencakup geografi ekonomi (economic geography), geografi politik (political geografi), geografi urban (urban geography),geografi sejarah (historical geography),geografi populasi (population geography), geografi sosial (social geography), dan sistem informasi geografis (geographical information system).

1. Geografi Ekonomi (Economic Geography)
Menguraikan tentang produksi, distribusi, penukaran atau perdagangan, serta konsumsi atas berbagai barang dan jasa yang dilakukan pada tempat yang saling berjauhan. Geografi ekonomi diakui sebagai bidang study tersendiri mulaiaakhir abad ke -19 dan kebangkitanya bertolak dari kolonialisme Eropa (Barnes, 2000: 267). Perintisnya mulai menyusun daftar kekayaan sumber daya global yang dapat di perdagangkan dan kondisi-kondisi produksinya (Chisholm, 1889). Mereka mencari justifikasi-justifikasi intelektual atas ketimpangan ekonomi antara penjajah dan yang di jajah, dan mendasarkan diri pula pada enivironmental determinism (Huntington, 1915).
Teori dan model dari empat sumber utama (Barnes, 2000: 266).
a. Sumber pertama adalah ekonomi neoklasik yang menyumbangkan model-model umum kompetisi dan perilaku rasional.
b. Fisika yang memasok dasar-dasar analisis gravitasi dan model entropi yang mengihlami analisis tentang pola interaksi spasial.
c. Model-model lokasional Jerman yang sebenarnya hampir terabaikan oleh Teori Lokasi Pertanian von Thunen, Teori Lokasi Industri Weber, serta Teori Tempat Sentral Loesch dan Christaller.
d. Geometri yang menyajikan berbagai aksioma, hitungan baku, dan teorema yang melandasi hukum-hukum mortofologi spasial (Bunge, 1962)
2.Geografi politik (political Geography)
Menekankan bahwa teritorial ditafsirkan sebagai hubungan mendasar antara kedaulatan negara dengan tanah air nasional yang terletak di jantung legitimasi dan praktik negara modern.Dimana hasilnya adalah analisis-analisis atas wilayah,dan kekuasaan dengan ruang yang terfokus dan berpusat pada negara (Tylor,2000:783).
Dalam sejarahnya,sejak awal terjadinya geografi politik sebagai suatu bangunan pengetahuan yang koheren pada akhir abad ke-19,subdisiplin ini telah mengalami empat fase perkembangan utama,yakni lingkungan ,fungsional,analisis wilayah,dan pluralistik(Taylor,2000:784)


B.PENDEKATAN,METODE,DAN ILMU BANTU GEOGRAFI

Pendekatan Geografi
Pendekatan geografi dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara (analisis) untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer, khususnya interaksi antara manusia dan lingkungannya. Pendekatan geografi menjadi ciri bagi kajian geografi dan membedakannya dengan kajian ilmu-lmu yang lain.Perkembangan terakhir dalam ilmu geografi sejak geografi fisik dan geografi manusia bergerak dari sifatnya yang deskriptif menuju analitis pada tahun 1950-an dan 1960-an,berkembanglah paham positivisme yang menekankan pengujian hipotesis untuk merumuskan hukum-hukum dan derivasi teori yang menonjol.pendekatan ini berkaitan erat dengan kuantifikasi dan keyakinan pada keteraturan statistik merupakan bukti adanya hubungan sebab akibat empiris,seperti yang disyaratkan oleh teorinya.walaupun pendekatan positivistik pun banyak memiliki kelemahan karena tidak mampu mengakomodasi kekhususan-kekhususan yang bersifat kontestual (Harvey,1989).namun,pada umumnya banyak para ahli geografi terus mengembangkan pola pendekatan tersebut.
Pendekatan yang didasarkan pada pengukuran dalam disiplin ini membutuhkan banyakeksperimen dan inoivasi dalam cara-cara  pengumpulan data lapangan,baik proses-proses dalam lingkungan fisik maupun mengenai cara-cara individu membentuk tingkah laku ruang mereka.hal itu di bantu oleh penemuan teknologi informasi sehingga pengumpulan ,penyimpanan,penyajian dan analisis data sangat membantu bagi ahli geografi yang banyak memainkan peran sebagai pelopornya.kemajuan yang pertama adalah dalam bidang remote sensing (pengindraan jarak jauh ) yang sering di asosiasikan dengan kegiatan menceritakan bumi dari angkasa (Curran,1987).kuantitas data yang berkembang cepat diperoleh dari satelit dan alat pengindraan jarak jauh lainnya,memungkinkan para ahli geografi berada pada lini depan dalam pengembaraan cara-cara penafsiran data yang tersedia.Terutama dengan menggunakan komputer “bermemori raksasa” untuk menggambarkan variasi rinci dari permukaan bumi dari waktu ke waktu.Pengindraan jarak jauh begitu penting,bukan hanya menyediakan materi baru untuk menganalisis bumi,melainkan juga meninggalkan banyak teka-teki teknis mengenai bagaimana mengtransformasi  dan menafsiran materi itu demi mencapaui tujuan riset (Johston,2000).
Pada dasarnya,hampir semua data geografis mengacu kepada dua konteks dimensional.Secara tradisional,hal itu telah ditampilkan dalam bentuk peta,namun perkembangan sejak tahun 1970-an dalam sistem-sistem informasi geografis (Geographical Information Systems atau GIS) telah meningkatkan kemampuan,menyimpan memvisualisasi,dan menganilisisnya melalui kemampuan melapis kumpulan-kumpulan data satu sama lain,sebagai contoh hasil pengamatan hujan digabungkan dengan peta-peta tofografi secara substansial telah memperkokoh kemampuan untuk menyusun hipotesis yang dapat diuji secara empiris serta kemampuan menjalankan uji coba itu sendiri(Maguire,1991).
Disamping pendekatan-pendekatan yang telah dijelaskan diatas,dalam kajian geografi terdapat beberapa pendekatan yang sering digunakan.R.Bintaro dan Surastopo Hadisumarno dalam Metode Analisis Geografi (1979:12) mengemukakan tiga pendekatan (approach),yaitu pendekatan analisis keruangan (spatial analysis),analisis ekologi (ecological analysis),dan analisis kompleks wilayah (regional complex analysis).

Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian dan perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini yang perlu diperhatikan adalah persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.Selain itu,dalam analisis pendekatan keruangan tersebut pun dapat dikumpulkan data lokasi yang terdiri dari data titik(point data)dan data bidang(areal data).Adapun yang termasuk dalam data titik adalah data ketinggian tempat,data sampel batuan,data sampel tanah,kemiringan lereng,jenis tanah,keadaan air tanah,hal itu karena keadaan fisiklokasi tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya.sedangkan yang termasuk dalam data bidang adalah data luas hutan,data luas daerah pertani,data luas padang alang-alang dan sebagainya.kemudian data dari beberapa sampel tanah dapat dipetakan dan ditentukan batas-batasnya hingga diperoleh data bidang,yaitu data tentang penyebaran jenis tanah tertentu(Bintaro dan Hadisumarno,1979:13).

Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk dengan organisme hidup yang lain seperti manusia,hewan,tumbuhan dan lingkungan,seperti litosfer,hidrosfer,dan atmosfer. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam proses interaksi. Oleh karena itu, muncul istilah okologi manusia (human ecology) yang mempelajari interaksi antarmanusia serta antara manusia dan lingkungan.
Kemampuan manusia dalam memanfaatkan lingkungannya untuk berbagai aktivitas kehidupan merupakan contoh pendekatan ekologi. Misalnya, manusia yang bertempat tinggal di pantai memiliki aktivitas yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah pegunungan.Dalam hal ini,dikaji tentang masyarakat kelompok organisme beserta lingkungan hidupnya sebagai suatu kesatuan ekosistem.Studi ini menitikberatkan kepada kehidupan dan nonkehidupan (nonliving area),yaitu tempat berlangsungya kehidupan atau bagian biotik dan abiotik.Bagian abiotik ini dapat digolongkan menjadi tiga bagian,yakni litosfer yang terdiri dari bagian padat dari bumi;hidrosfer merupakan bagian cair dari bumi;atmosfer merupakan bagian udara dari bumi.Sedangkan dalam bagian biotik merupakan organisme hidup.Semua komponen tersebut(air,litosfer,atmosfer,dan organisme hidup)berintraksi,dimana organisme hidup akan ada proses penyesuaian mekanisme fisikal dan biokimia terhadap lingknganya dalam rangka memperoleh sumber daya yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya.Selain itu,organisme hidup lainya(Bintarto dan Hadisumarno,1979:19)

Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks wilayah adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Di dalam analisis ini yang menjadi perhatian adalah tentang persebaran fenomena tertentu melalui pendekatan keruangan dan interaksi manusia dengan lingkungannya melalui pendekatan ekologi.Dalam kajian pedekatan wilayah ini terdapat dua aktivitas yang perlu dilakukan,yakni analisis kompleks wilayah,perwilayahan(regonalization),dan klasifikasi (classification).Pada analisis kompleks wilayah,wilayah-wilayah tertentu dihampiri dengan pengertian areal differentation,yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang,mengingat suatu wilayah pada hakikatnya akan berbeda dengan wilayah lain,dimana terdapat penawaran dan permintaan antarwilayah tersebut.Pda analisis yang demikian,harus diperhatikan tentang penyebaran fenomena tertentu(analisia keruangan)dan interaksi antarvariabel manusia dan lingkunganya untuk kemudian dianalisis kaitanya (analisis ekologi).Dalam hubungan dalam analisis tersebut(Haggett,1970:453).Sedangkan dalam perwilayahan dan klasifikasi,suatu sifat-sifat yang dimiliki oleh semua individu digunakan dalam proses penggolaongan yang membedakan satu sama lain dalam beberapa kelas(Bintarto dan Hadisumarno,1979:29).
Pendapat yang serupa walaupun sedikit berbeda,dikemukakan secara garis besar bahwa terdapat empat pendekatan dalam kajian geografi,yakni pendekatan keruangan(spatial aprroach);pendekatan historis atau pendekatan kronologi;pendekatan sistem(system approach).Oleh karena adanya perbedaan itu maka akan terjadi pemenuhan kebutuhan dari satu wilayah terhadap wilayah yang lain.
Melalui pendekatan kompleks wilayah, perencanaan pembukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru seperti contoh di atas dikaji lebih luas lagi, terutama hubungannya dengan wilayah lain dan pengembangannya. Hal tersebut membuktikan bahwa fenomena geografi yang terjadi pada suatu wilayah memiliki keterkaitan (hubungan) dengan fenomena di wilayah lain.

Pendekatan sistem
Dapat di analogikan bahwa suatu ruang yang dianalogikan merupakan suatu kebulatan,pada hakikatnya merupakan suatu sistem keruangan (saptial system).sistem disini dapat diartikan sebagai tafsiran agak beragam,tetapi serupa.A system is aseries of phenomena which are interconnected by a common process(Dickinson,1970:58).A system is a set of object together with relationship between the object and between their attributes (chadwich,1971:36).A system is a set of twoor more interrelated element of any kind;for example,concepts(as in the number system),object(as in a telephone system or human body),or people(as in social system) (Ackoff,1974:13)
Dengan demikian,berdasarkan penjelasan diatas bahwa sistem itu memiliki pengertian konotasi yang luas sekali,mencakup rangkaian gejala,alat atau pesawat olektronik,susunan jasmaniah manusia dan lain-lain.sedangkan yang menjadi unsur penting dalam kriteria sistem itu adalah suatu rangkaian yang berproses dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan demikian,dapat di kemukakan bahwa dalam pendekatan sistem tersebut merupakan mode berpikir sintetik(mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme) secara teratur.Dalam kaitanya dengan ilmu geografi,pendekatan sistem tersebut dapat diartikan sebagtai suatu metodologi yang digunakan untuk mendekati,menelaah,dan mengkaji sistem gejala geografi dan sistem keruangan yang dilakukan oleh para ahli geografi dan sistem keruangan yang dilakukan oleh para ahli geografi,seperti Edward Ackerman,Richard J.Chorly,D.R Stoddart,dan Brian J.L.Berry(Davies,1972:255-326)
2.Metode Penelitian Geografi
a.Metode Deskriftif
Metode ini banyak digunakan sejak ilmu geografi lahir sebagai disiplin ilmu yang bersifat akademis.Sebagai karakteristik metode ini adalah menberi penjelasan,baik yang bersifat alamiah maupun insaniah dengan mengungkap karakteristik,eksploratif,hubungan fungsional,dan dampak dari suatu fenomena ataupun peristiwa.Tujuan metode ini adalah untuk medeskripsikan atau menjelaskan peristiwa dan kaejadian yang ada pada masa sekarang.Dalam metodi ini terbagi-bagi lagi menjadi metode studi kasus,survei,dan studi pengembangan.Salah satu hal penting tentang metode deskriftif ini bahwa pada masa berkembangnya metode deskriftif kartografi sangat dominan.
1) Metode studi kasus
Merupakan metode penelitian yang digunakan untyk karakteristik tertentu,individu maupun kelompok dengan mengungkap kasus-kasus spesifik yang mencakup pengkajian relasi dan interelasi terhadap individu lain secara mendalam,biasanya dilakukan secara longitudinal(Bailey,1982:486).
2)Metode survei
Merupakan metode penelitian dengan teknik pengumpulan data,seperti wawancara maupun kuesioner (angket) dengan jumlah sampel besar dan merupakan penelitian yang menggambarkan keadaan terkini untuk memahami opini,pendapat,maupun tanggapan publik pada umumnya(Bailey,1982:110).
3) Metode studi pengembangan
Merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu penelitian secara mendalam untuk memperoleh model,baik dalam tataran teoritis yang sebelumnya sudah ada maupun belum ada(baru).Penelitian studi pengembangan ini lazimnya banyak dikembangkan dalam dunia akademis pada jenjang pascasarjana untuk memperoleh gelar doktor
b.Metode eksperimen dan korelasi
Metode ini mulai dirasakan sejak geografi fisik dan manusia bergerak dari sifat-sifat deskriptif menuju analtis pada tahun 1950-andan 1960-an.Pendekatan positivme yang menekankantreatment dan pengujian hipotesis untuk merumuskan hukum-hukum­ vdan derivasi teori semakin menonjol .pendekatan tersebut berkaitan erat dengan kuantiifikasi ,keyakinan pada keteraturan statistik merupakan bukti adanya hubungan sebab akibat empiris seperti yang diisyaratkan oleh teorinya.pengukuran dan manipulasi data menggantikan posisi penjelasan verbal dan kartografis sebagai prosedur dalam ilmu geografi(Johntons,2000:408).
c.Metode ex Post Facto
Metode ini untuk melihat dan mengkaji hubungan antara dua variabel atau lebih,dimana variabel yang dikaji terjadi sebelumnya atau tidak diberi pelakuan khusus.      Ex post factoartinya sebagai fakta karena dalam pengertian ini peneliti tidak perlu melakukan manipulasi atau peralakuan terhadap variabel bebas.Hubungan yang dikaji dapat berbentuk pengaruh,hbubungan atau korelasi sumbangan,maupun dampak yang dapat dinyatakan daalm ukuran-ukuran statiska seperti koefisien korelasi,determinasi,dan lain-lain.


C.Sejarah dan perkembangan ilmu geografi

Seperti hal-halnya ilmu sosial lainya,pada mulanya disiplihn geografi tidak tersusun secara sistematis sepertisekarang ini .Pada zaman homeros dan hesiodosm pada abad ke- 9 sampai ke-8sebelum masehi ,sebagian orang menganggap pengetahuan tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi,terutama mitos kosmogonis (keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian-kejadian dalam alam semesta )(Bertens, 1999:19). Selain itu, pengetahuan mengenai suatu wilayah yang meliputi aspek-aspek alamiah dan insaniah, pada mulanya hanya dalam bentuk cerita yang di sampaikan oleh seseorang kepadayang lainnya.
Pada zaman Thales (640-548 SM), masih beranggapan bahwa bumi berbentuk kepingan silinde yang terapung di atas air denga separuh bola hampa (515-455 SM) mengemukakan pendapat bahwa bumi memiliki bentuk bulat. Lambat laun pengaruh mitologi itu semakin berkurang dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak abad ke06 SM,sehingga corak pengetahuan tentang bumi tersebut mulai memiliki dasar ilmu pasti/alam yang lebih baik. Kemudian terdorong oleh kebutuhan untuk mempermudah perjalanan berikutnya , secara sederhana pengalaman perjalanan itu dilukiskan ke dalam bentuk peta . Sejak itu, penyelidikan tentang bumi dilakukan dengan memakai logika. Dengan demikian , logos (akal budi dan rasio) mengganti mitos ( Bintarto dan hadisumarno, 1979: 2).
Bagi kepentingan perjalanan, perdagangan,peperangan dan pertahanan,peta tersebut sangat membantu dalam memvisualisasikan suatu objek  telaahan.Pada zaman yunani kun,pandangan paham geografi sangat di pengaruhi oleh pandangan filsafat spekulatifmaupun sejarawan yang berusaha memadukan ilmu pengetahuan geografi dan sejarah. Tidak sedikit uraian geografi bersifat sejarah,atau sebaliknya urain sejarah bersifat geografi. Contohnya,Herodotus (485-425SM) seorang sejarawan yang telah menemukan pendapatnya bahwa betapa erat hubungan antara perkembangan masyarakat dengan factor-faktor geografi di wilayah yang bersangkutan. Pandsngsn ini sungguh tidak keliru karena kedua disiplin social tersebut tidak dapat melepaskan diri  dari interaksi antar manusia dengan lingkungannya maupun keterikatannya dengan safek keruangan. Selanjutnya, ia menganjurkan adanya penulisan hubungan di antara sejarah dan geografi (Lucile, 1960: 13). Hanya saja pandngan – pandangan tersebut  masih bersifat subjektif dan cenderung spekulatif.Hal itu terbukti pada tahun 450 SM, Herodotus telah membuat peta dunia yang membagi dalam tiga bagian, yaitu Eropa,Asia, dan Libya(Afrika). Peta karya Herodotus tersebut sangat sederhana jika dibandingkan dengan peta kita kenal sekarang. Pandangan Herodotus yang memusatkan Yunani  sebagai poros dunia, tidak lepas sebagai pandangan tradisional yang bersifat kosmologis.Pandangan itu beranggapan bahwa pada setiap kelompoK etnis maupun bangsa menganggap dirinya terpenting dari segala mahluk dan umat manusia di dunia. Daerahnya adalah pusat dari kosmos yang di berikan oleh sang pencipta sebagai tempat ia hidup(Lapian, 1980:6).
Walaupun karya Hederotus perlu disempurnakan, namun padangn dan karyanya tersebut jelas sangat berharga karena ia telah mampu memberikan kontribusi pemikirannya yang berani dan memiliki kebenaran tertinggi pada masanya.Oleh karena itu, wajar jika wktu itu peta karya Herodotus tersebut sering menjadi acuan bagi kepentingan pelayaran , perdagangan, maupun pengembangan pengetahuan,khususnya bangsa Yunani kuno.
Kemudian Heracleides(320SM)memiliki jasa besar dalam astronomi, ia berpendapatbahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ketimur.Selain itu, diketahui bahwa adanya beberapa zona iklim,meskipun pada waktu itu belum diketahui bahwa kedaan tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi yang miring (Binarto dan Hadisumarno, 1979:2). Kemudian muncul istilah geografi yang berasal dari Eratosthenes (275-192SM), seorang ahli astronomi dan matematika Yunani kuno yang berjasa untuk menetukan ukuran besar bumi, peletak dasar geodesi, dan membuat katalogus bintang (Shadily, 1984;947). Pada waktu itu,selai geografi tedapat pulalogografi. Terdapat pula pelopor logografi. Beberapa pelopor logografi adalah Hecataeus. Herodotus, dan Starbo (63-24SM) Para ahli logografi menceritakan tentang apa yang di dengardan dilihat tentang Negara-negara lain.
Starbo adalah ahli geografi dan sejarawan Yunani kuno,ia telah menguraikan secara panjang lebar betapa besar pengaruh lingkungan fisik manusia terhadap pengelompokan kebudayaan dan model-model pemerintah. Ia mengemukakan bshwa pengaruh lingkungan tersebut sangat menentukan corak budaya dan pemerintah. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa starbo tergolong environmental determinidsm atau determinisme lingkungan (Sumaatmadja,1988:15).Pada bagian yang lain,Starbotelah mengemukakan  bahwa geografi berkenaandengan faktorlokasi , karakteristik tertentu,dan antarhubungan satu tempat ke tempat yang lainnya di permukaan bumi secara keseluruhan . Ide kesatuan tunggal yang di kemukakan Strabo, dijelaskan sebagai konsep natural attributes of place ‘atribut alamiah suatu tempat’ adalah kerangka relasi suatu tempat dengan tempat lainnya di permukaan bumi. Pandangan seperti itu, hingga sekarang masih relevan sebagai salah satu konsep dan prosedur geografi modern hingga sekarang ( Dickinson,1970: 10). Bahkan dalam perkembangan selanjutnya, konsep ini berkembang sebagai konsep regional . Selain itu,ia telah membuat peta yang di kenal denga Peta Starbo, yang merupakan penyempurnaan peta Herodotus.
Pada abad pertengahan dan zaman Renaissance, banyak orang yang menaruh perhatian dalam bidang geografi , khususnya pada awal abad pertengahan untuk kepentingan penyebaran agama . Tokoh yang begitu tinggi perhatiannya pada pengaturan kembali tentang geografi adalah Bernhardus Veranus (1622-1650)yang menerbitkan buku Geographia Generalis di Amsterdam tahun 1650 (Broek, 1969:13). Veranius berasumsi bahwa terdapat dualism dalam geografi.Pertama , georafi  mempelajari  proses fenomena yang bersifat alamiah, seperti yang terjadi pada litosfer,hidrosfer,dan atmosfer , juga mempelajari hubungan matahari dengan bumi . Kedua, georafi pun mempelajari fenomena social kebudayaan . Dengan demikian , dapat disimpulkan bahwa geografi zaman Venarius yang di tandai dualism geografi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Geografi umum (geographia generalis) dan gografi khusus ( geographia spesialis).
·         Geografi fisik dan geografi manusia.
Walaupun begitu , dualism tersebut adalah sejalan .Untuk menyederhanakan pemahaman tersebut, Veranius mengusulkan agar geografi umum ( geografi sistematik ) dan geografi topikalmempelajari unsure – unsure fisikal yang dapat di terangkan dengan hukum ,sedangkan geografi khusus (geografi reginal ) yang menyangkut manusia dan sukar diramalkan sebelumnya, harus tetap bersifat deskriptif.


D.MANFAAT DAN TERAPAN GEOGRAFI

Sebagai disiplin akademis yang memiliki potensi terapan untuk memahami mengenai dunia,ada beberapa pendapat tentang seberapa perlunya segi terapan ini.Taylor  (1985) berpendapat bahwa negara-negara yang menyediakan sebagian besar pendanaan universitas,tampaknya lebih mampu mendesak munculnya karya terapan (akademis diharapkan langsung memenuhi kebutuhan masyarakat)
Pada periode resesi ekonomi  yang notabene masa yang relative makmur ,yang lebih memungkinkan dilakukanya riset-riset murni atau nonterapan,tentu saja di sejumlah Negara seperti unisovyet antara tahun 1945-1989,pada praktiknya geografi di semua disiplin akademislainya hampir seluruhnya ditentukan oleh tuntutan apratur Negara
Nilai terapan geografi sangat di hargai selama Perang Dunia kedua karena kemampuan para ahli geografi untuk menyediakan informasi mengenai Negara-negara lain,kartografi serta fotogrametik banyak di pakai dalam dunia intelejen.pada tahun 1950-an ,peran geografi  dalam pengumpulan data dan analisisnya dipakai juga sebagai pedoman dalam rencana-rencana pembangunan kota dan kawasan,dan beberapa perkembangan teknisnya.
1.Pada bidang pendidikan manfaat geografi di antara lain sebagai berikut:
a. Wawasan dalam Ruang
Geografi melatih manusia untuk melakukan orientasi di bumi sebagai tempat tinggalnya dan memproyeksikan dirinya dalam ruang. Orientasi dan proyeksi tersebut meliputi semua unsur ruang, yaitu arah, jarak, luas, dan bentuk.
b. Persepsi Relasi Antargejala
Geografi dapat melatih kegiatan pengamatan dan pemahaman hubungan antargejala yang terdapat dalam suatu bentang alam. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan yang bersifat pengamatan lapangan atau kegiatan luar ruang (outdoor). Melalui kegiatan luar ruang tersebut kita dapat mengetahui setiap proses dan pola dari fenomena geosfer.
c. Pendidikan Keindahan
Buku-buku geografi yang dilengkapi dengan gambar-gambar tentang fenomena geosfer dapat menumbuhkan rasa kecintaan terhadap keindahan alam. Namun, pengamatan langsung terhadap fenomena alam yang umum terdapat di lingkungan sekitar dapat lebih meningkatkan kecintaan tersebut.
d. Kecintaan Terhadap Tanah Air
Geografi mengajak kita untuk menyadari tentang kekayaan dan kemiskinan sumber daya di tempat tinggal kita. Geografi berusaha menjelaskan potensi sumber daya yang ada di setiap wilayah sehingga dapat dimanfaatkan secara bijaksana. Potensi sumber daya tersebut tentu saja diupayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik masa sekarang ataupun masa yang akan datang.
e. Pemahaman Global
Geografi memberikan wawasan tentang wilayah-wilayah yang lebih luas selain wilayah tempat tinggal kita. Kita dikenalkan pada sifat dan karakter tempat lain sehingga kita dapat menilainya sesuai dengan sifat dan karakternya. Pemahaman terhadap wilayah global ini dapat memupuk sifat salingmenghargai dan menghormati antarbangsa.
2Pembentukan Kepribadian
Kita dapat mengerti permasalahan sosial yang sangat kompleks sebagai akibat adanya perbedaan dalam lingkungan.
Kita dapat menghargai adanya fakta gejala geografi sehingga akan lebih memperhatikan berbagai masalah, baik lokal ataupun global.
Kita dapat mengetahui ketersediaan sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan.
Kita dapat menghargai kondisi perekonomian dan kultural yang saling bergantung antardaerah.
Kita dapat membentuk pribadi melalui refleksi atas lingkungannya dengan lingkungan orang lain.
Di dalam kehidupan sehari-hari geografi memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia, meskipun manfaat tersebut tidak secara langsung dirasakan manusia. Contoh manfaat ilmu geografi dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
3. Bidang Pertanian
Pertanian merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan manusia. Aspek fisik antara lain : lahan, iklim, air dan udara. Aspek manusia meliputi tenaga kerja, tradisi, teknologi dan ekonomi masyarakat. Analisis hubungan antara aspek fisik dengan manusia pada bidang pertanian bermanfaat untuk menyusun sistem diversifikasi tanaman pada lahan pertanian, yang penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar produktivitas tetap tinggi
1. Ditemukannya lokasi yang subur untuk pertanian
2. Menentukan jenis – jenis tanah yang layak untuk berbagai jenis tanaman yang akan ditanam
3. Adanya penyesuaian saluran irigasi
4. Menentukan lokasi pertanian yang dapat dijangkau agar pemasarannya lebih baik
5. Adanya peningkatan mutu pertanian
Kebiasaan petani dalam memulai bercocok tanam, meskipun secara tradisional, sebenarnya sudah menunjukkan bahwa petani tersebut menggunakan ilmu geografi. Perhitungan terhadap musim, jenis tanah, dan sistem pengairan merupakan contoh bahwa geografi memiliki peranyang sangat penting dalam bidang pertanian.
4. Bidang Industri
manfaat geografi pada aspek industri ada pada hubungan antara aspek fisik dan manusia. Aspek fisik yang bepengaruh terhadap kegiatan industri misalnya lahan, bahan baku dan sumber daya energi. Sedangkan aspek manusia yang penting untuk kegiatan industri adalah tenaga kerja, tradisi, teknologi, konsumen dan pasar. Hasil analisis hubungan digunakan untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industri. Sebagai contoh untuk memeratakan persebaran penduduk maka sebaiknya pemerintah pengarahkan penemapatan lokasi industri di daerah yang masih jarang penduduknya
Pemilihan lokasi industri umumnya mempertimbangkan faktor biaya, baik biaya untuk bahan baku, proses produksi, maupun distribusi. Di dalam pemilihan lokasi industri tersebut faktor jarak menjadi pertimbangan yang sangat penting, baik jarak untuk memperoleh bahan baku maupun untuk pemasarannya.
Saat ini lokasi industri telah dikelola sedemikian rupa sehingga berdiri pemusatan lokasi perindustrian berupa kawasan-kawasan industri. Faktor jarak merupakan contoh bahwa geografi sangat penting dalam bidang industri.

Ada pun Manfaat lain ilmu Geografi
·         Manusia mengetahui tentang perubahan iklim. Pengetahuan ini membantu manusia dalam bercocok tanam, bepergian, dan memelihara kesehatan.
·         Manusia megetahui tentang lapisan-lapisan atmosfer dan dampaknya bagi kehidupan dan aktivitas sehari-hari manusia.
·         Manusia mengetahui lapisan-lapisan bumi dan struktur bumi, laut dan isinya, sungai-sungai, dan lain-lain. Dengan itu, manusia dapat bercocok tanam, berlayar, mencari sumber makanan dan sumber energi di laut.


E.Konsep Dasar Geografi

Geografi memiliki 10 konsep dasar yang menjadi ciri khas sehingga membedakan dengan ilmu-ilmu yang lain. Konsep dasar tersebut adalah sebagai berikut.
Lokasi. Lokasi atau letak suatu objek terhadap objek yang lain akan berpengaruh terhadap nilai objek tersebut.
Jarak. Jarak dapat mempengaruhi nilai atau harga suatu objek atau barang, terutama barang-barang hasil produksi. Jarak juga dapat mempengaruhi lamanya waktu yang dibutuhkan dalam hubungan antartempat.
Keterjangkauan. Suatu daerah dapat berhubungan dengan daerah lain apabila tersedia sarana yang sesuai dengan kondisi wilayahnya.
Pola. Keadaan alam tertentu berpengaruh terhadap pola persebaran dan permukiman penduduk.
Morfologi. Bentuk lahan sangat berpengaruh terhadap pemanfaatannya bagi manusia.
Aglomerasi. Kehidupan penduduk cenderung mengelompok menurut mata pencaharian atau status sosial tertentu. Demikian pula tempat tinggalnya.
Nilai Kegunaan. Suatu tempat memiliki nilai dan manfaat yang berbeda bagi masing-masing orang.
Interaksi/Interdepedensi. Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan akan menimbulkan pergerakan manusia, barang, atau gagasan.
Diferensiasi Areal. Adanya perbedaan fenomena alam dan sosial menurut wilayah atau tempatnya.
Keterkaitan Ruangan. Hubungan antarwilayah terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan antarwilayah itu sehingga timbul rasa saling membutuhkan.


F..GENERALISASI-GENERALISASI GEOGRAFI

1. Tempat
Nilai penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu,sekarang,maupun masa depan terhadap suatu tempat-tempat yang strategis secara ekonomi,selalu memiliki daya tarik sendiri bagi pengembangan politik-ekonomi.Hal itu di sebabkan makin meningkatnya mobilitas dua faktor utama produksi,yaitu modal dan tenaga kerja.Suatu tempat harus memiliki daya tarik bagi investasi dan pekerja,mereka yang terlibat dalam manajemennya harus bekerja sesuai dengan tujuan tersebut.Hal itu telah menimbulkan ketertarikan untuk menciptakan dan menjual tempat pada berbagai kelompok bisnis.
2.Sensus Penduduk
Sensus penduduk memiliki makna multidimensi,karena dari hasil sensus tersebut dapat memberikan informasi tentang penduduk,angkatan kerja produktif,perumahan,sektor manufaktur,pertanian,perindustrian,pertambangan,dunia bisnis,dan lain-lain.Dalam praktiknya,sensus penduduk dapat dilakukan secara de facto maupun de jure (dimana ia dihitung walapun tidak ada ketika sensus berlangsung)(Taeuber,2000:100).
3.Iklim
Masalah-masalah yang serinh muncul dalam pembangunan pertanian di daerah tropis dari segi iklim adalah tanah didaerah tropis beriklim lembab.Sepanjang tahun mungkin dapat digunakan untuk pertanian,tetapi sebagian tanah itu tidak cocok untuk di daya gunakan menurut pola pertanian modern yang mengandalkan penggunaan teknologi mutakhir karena tidak dapat dipupuk secara efektif dengan pupuk mineral (Weischet,1986:1).
4.Laut
Sebagai negara bahari,bangsa indonesia belum optimal dalam melakukan pemberdayaan kelautan atau apa yang dinamakan Revolusi Biru masih jalan di tempat.Padahal luas perairan laut kita seluas 3.166.163 km²,sedangkan luas daratan hanya 2.027.087 km²Sampai sekarang ini,belum ada prastasi kelautan kita yang dapat di banggakan.
5.Lingkungan
Dalam setiap proyek pembangunan,sebelumnya perlu dilakukan analisis menyeluruh tentang dampak lingkungan yang di timbulkanya.Hal itu bukan hanya kepada perusahaan-perusahaan pemerintah,tetapai juga perusahaan-perusahaan swasta,terutama sangat berperan dalam memperoleh izin resmi usaha tersebut,khususnya bagi kegiataan-kegiatan yang dianggap peka lingkungan (O’Riodan,2000:299).
6.Benua
Sebagai penduduk dari benua yang paling banyak dan padat penduduknya,bangsa Asia jauh lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan mendatang dibanding dengan bangsa australia yang ,lebih sedikit dan rendah tingkat kepadatan penduduknya.
7.Urbanisasi
Urbanisasi merupakan salah satu proses perubahan sosial yang tercepat,khususnya di negara-negara berkembang bahkan dunia.Transformasi-transformasi sosial dan demografis yang tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya penduduk kota di negara-negara berkembanh tersebut,telah menunjukan palipatgandaan pertumbuhan demografis yang memprihatinkan(Evers,1955:49)
8.Peta
Para birokrat pemerintah,kaum frofesional,maupun intelektual,pada hakikatnya memerlukan peta.Dari keperluan untuk pembangunan ekonomi,pertahanan nasional,perlindungan lingkungan,ekonomi,bisnis,wisata,industri,maupun untuk memberikan eksplanasi visual dalam ranah-ranah abstrak yang perlu di pahami secara mendalam.Apalagi jika peta itu bentuk dan desainnya lebih bersifat dinamis dan interaktif karena dibuat dengan teknologi yang kian canggih dan menarik,jelas sangat diperlukan (Monmonier,2000:96)
9.Kota
Banyak hal tentang kontak-kontak sosial diperkotaan sebagao sesuatu yang bersifat impersonal,supervisial,sementara,dan segmental.Hal itu pula yang dikhawtirkan oleh beberapa sosiolog yang cenderung pesimis mengenai kemungkinan terciptanya kehidupan manusiawi di perkotaan yang di penuhi industri (Hannrez,2000:11)
10.Mortalitas
Terjadinya transisi demografis (demographic transution)yang di kenal sebagai lingkaran siklus demografis,menggambarkan proses perubahan tingkat mortalitas dan natalitas pada suatu masyarakat dari suatu situasi dimana keduanya menunjukan angka yang tinggi (Caldwel,2000:218)
11.Khatulistiwa/Ekuator
Bagi negara-negara yang dilalui dengan garis khatulistiwa,tidak ada alasan untuk merasa takut kekurangan sinar matahari.Hal itu jelas berbeda dengan daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis khatulistiwa,hanya pada bulan-bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar matahari.
12.Demografi
Ledakan demografi dunia,khususnya di negara-negara berkembang,memperlihatkan kecendrungan yang mencemaskan.Ditahun 1825,saat Mathlus membuat perubahan akhir atas karya aslinya Essay on Population,kira-kira satu miliar umat manusia mendiami planet bumi.Akan tetapi,menjelang itu,industralisasi dan kedokteran modern memungkinkan penduduk bertambah dengan laju kecepatan yang makin meningkat.Dalam seratus tahun berikutnya,penduduk dunia berlipat ganda menjadi dua miliar,setengah abad berikutnya(dari tahun 1925 ke tahun 1976)berlipat ganda lagi menjadi 4 miliar,dan menjelang tahun 1990 angka itu melaju sampai 5,3 miliar(Kennedy,1955:28-29)
13.Tanah
Banyak pekerjaan dilaksanakan di atas yang di olah menjadi sistem-sistem hidrologi.Sistem-sistem ini kerap kali menghubungkan tanah dengan perairan terbuka.Perairan terbuka sungai,danau,laut,dan samudra memiliki ekosistem sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan dipetakan serta sangat dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan(Vink,1986:199).
14.Transmigrasi
Bagi bangsa indonesia,program transmigrasi bukan sesuatu yang baru.seja pertengahan abad ke-19,Etische Politiktelah mempengaruhi  parlemen belanda untuk  mengetuk  dan membuat penelitian  tentang kemakmuran rakyat daerah-daerah pedesaan di jawa (demindere wel vaart onderzoek)yang akhirnya mencanangkan dan melaksanakan program transmigrasi (Purboadiwidjo,1986:9),walaupun pelaksanaanya bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan.begitupun ketika indonesia memasuki pascamerdekaan,pemerintah segera mencanangkan Program Tranmigrasi,terutama untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis antara pulau jawa (termasuk madura dan bali) yang padat penduduknya dengan pulau-pulau luar jawa yang jarang penduduknya (Swasno,1986:xi;Scholz,1986:287).
15.Wilayah
Kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Asia jauh melebihi kompleksitas persoalan-persoalan demografis wilayah Australia,baik mengenai natilitas,mortalitas,proyeksi kependudukan,sertya kesejahteraanya.


G.TEORI-TEORI GEOGRAFI

1.Teori Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
Thomas Robert Malthus lahir di Ruckery-st.Catherina,inggris pada tanggal 14 februari 1766 dan meninggal pada tanggal 23 Desember 1834. Ia seorang ahli ekonomi yang tergolong ekonomi mazhab klasik bersama-sama Adam Smith. Ajaran-ajarannya banyak mempengaruhi pemikiran ekonomi lainnya, seperti Ricardo dimana perkembangan ekonomi yang diasumsikan cukup suram populasi, nama ia pun dikenal sebagai seorang pelopor yang mengukir pada mazhab geografi. Selain itu, nama Malthus diabadikan dalam istilah neomalthusianisme. Teori Malthus tentang ledakan penduduk ditulis dalam bukunya An Essay on the Principles of Population (1798). Dalam teorinya tersebut, Malthus mengemukakan pendapat sebagai berikut
a. Masyarakat manusia akan tetap miskin karena kecenderungan peretambahan penduduk berjalan lebih cepat daripada peresidaan makanan.
b. Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur sehingga            pelipatgandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun,sedangkan peningkatan sarana-sarana   kehidupan berjalan lebih lambat,yakni menurut deret hitung atau deret tambah.
c. Melalui tindakan pantang seksual atau pandangan kawin,perang,bahaya,kelaparan,dan bencana alam,jumlah penduduk memang diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia.Namun,cara itu tidak cukup untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sampai diatas batas minimum.

2.Teori Pengaruh Iklim Terhadap Perdaban Ellswort Huntington
Ellswort Huntington dalah seorang asli geografi Amerika Serikat yang produktif menulis berbagai buku ternama dan teorinya tergolong fantastis imajiner,kadang dinilai bombastis inti teori-teorinya itu terdapat dalam tiga buku,yakni the pulse of asia (1907); palastine and Its Transformation(1911),dan Civilization and Climate (1915),yang secara garis besar pokok-pokok pikiranya sebagai berikut.
a.Peradaban besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman kuno,sekarang ini kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan,pada awal abad ke-20 di perkirakan terjadinya kemorosotan peradaban yang disebabkan oleh perubahan iklim.
b.Mengeringnya wilayah itu saat ini,kelihatannya  tidak sesuai dengan posisinya dahulu sebagai pusat kerajaan.Menurutnya ,iklim yang dahulu jauh lebih lembab dan pada wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif.
c.proses semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena yang lebih umum.sesuai dengan hal itu.ia terdorong untuk membuat postulat tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik ,dengan periode-periode dari udara kering dan basah.
d.Begitu pun cerita pengembaraan bangsa ibrani (Yahudi) dalam kitab suci berhubungan dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masa kebasahan.Ekspansi kerajaan  Moghul dan ekspansi kerajaan monghul dan ekspansi kerajaan barbar mongol sampai ke eropa adalah akibat dari mengeringnya tempat tinggal asli dari kaum penyerbu
e.preoses pengeringan yang progresif  dari bumi mengikuti arah tertentu,umumnya dari timur ke barat.inilah yang menjelaskan pergantian pusat-pusat peradaban besar dari Babilonia,dari Mesir ke Yunani,dari yunani ke Roma,dari roma ke prancis ke inggris ,dan dari inggris ke Amerika Serikat.

3.Teori Lokasi Lahan Johann Heinrich von Thuen Johann Heinrich von Thuen dalam Der Isolierte Staat (1826) mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa penggunaan.Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seluruh negara,sedangkan daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah ke kota.
1.Lahan pertama berada didekat pusat kota(pasar),akan dipakai untuk kegiatan-kegiatan intensif bagi jenis tanaman yang hasilnya cepat rusak,memakan tempat dan berat  dalam kaitanya dengan transportasi
2.Lahan kedua merupakan daerah hutan.Hal itu dapat dipahami,mengingat pada masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar memiliki sifat yang memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan dekat dari pusat kota.
3.Lahan ketiga di gunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum atau pasi-padian
4.Lahan keempat berupa daerah pengembalaan ternak
5.Lahan kelima adalah daerah three field system yang merupakan daerah ilalang,dan daerah    tandus
6.Lahan keenam merupakan daerah perburuaan
7.Untuk memudahkan dan efesiensi transportasi,diperlukan sungai yang membelah kota.Hal itu ternyata dapat menghemat 1/6 transportasi darat sehingga lahan pertama akan berkembang sepanjang sungai
4.Teori Daya Sentrifugal dan Sentripetal Charles O.Collby
Charles O.Collby adalah penulis artikel Jurnal Annals pada Associaton of American Geographers Vol.23 No.1(Mar.1933),halaman 1-20,yang menulis topik Centrifugal and Centripetal Forces in Urban Geography.Dalam tulisan tersebut,Colby menguraikan bahwa proses berekspansinya kota yang makin meluas dan berubahnya stuktur tata guna lahan sebagian besar disebabkan oleh adanya daya sentrifugal dan sentripetal pada beberapa kota.Daya sentrifugal mendorong penduduk dan usahanya untuk bergerak ke luar sehingga terjadi dispersi kegiatan manusia dan relokasi sektor-sektor serta zona-zona kota.sedangkan daya sentripetal mendorong penduduk dan berbagai usaha-usahanya bergerak ke dalam kota sehingga menimbulkan pemusatan (konsentrasi) aktivitas masyarakat.
Adapun isi pokok teori yang menyebabkan pada masyarakat kota terjadi daya sentrifugal sebagai berikut.
a)Terdapat gangguan yang sering berulang,seperti kemacetan lalu lintas serta polusi udara dan bunyi menyebabkan penduduk kota merasa tidak nyaman bertempat tinggal ditempat itu
b)Dalam pengembangan industri modern dan besar-besaran,memerlukan lahan relatif luas serta menjamin kelancaran transportasi dan lau lintas.Hal itu hanya dapat dilakukan dipinggiran kota sebab kondisi kota-kota tua sangat padat.
c)Harga sewa atau harga beli tanah di pinggir atau diluar kota jauh lebih murah daripada di kota.
d)Di kota sudah penuh dengan gedung-gedung bertingkat tinggi,tidak mungkin lagi dapat dibangun bangunan baru,kecuali dengan biaya yang sangat tinggi
e)Kondisi perumahan kota umumnya padat dan sempit sulit untuk dikembangkan lebih lanjut,kecuali dengan biaya yang tinggi.Berbeda dengan pinggir atau luar kota,serba mungkin untuk memperoleh perumahan yang lebih nyaman,segar,dan murah.
f)Hidup di kota terasa sesak,penat,dan berjubel.Sedangkan di pinggir  atau diluar kota lebih terasa asri,segar,sunyi,dan nyaman.
Namun sebaliknya,banyak juga penduduk di luar yang justru senang tinggal di kota.penyebabnya berkaitan dengan gaya sentripetal.
a)memiliki tempat-tempat di pusat kota yang strategis,sangat cocok untuk pengembangan industri dan merupakan kemudahan tersendiri dalam operasi industri.
b)Berbagai perusahaan dan bisnis,biasanya lebih menyukai lokasi-lokasi dekat station kereta api,pelabuhan,terminal bus,maupun pusat-pusat keramaian publik lainya.
c)Dalam dunia bisnis,lebih menyukai dan berkecendrungan adanya konsentrasi-konsentrasi penjual jasa,seperti penjahit,tempat praktik para dokter,pengacara,tukang gigi,pemangkas rambut dan kecantikan,biasanya terdapat pada lokasi yang berdekatan.
d)Selain itu,di kota-kota sudah tersusun pusat-pusat perbelanjaan seperti toko-toko,tekstil,elektronik,perhiasan (emas dan perak),pakaian jadi,makanan dan minuman,barang-barang kelentong,mainan anak dan sebagainya.
e)Banyaknya flat-flat atau rumah bersusun untuk masyarakat kecil,setidaknya dapat meringankan harga sewa bagi penduduk kota.
f)Kota pun menyediakan sejumlah tempat hiburan,olahraga,seni budaya,pendidikan,din samping menyediakan pekerjaan.
g)Para pegawai dan pekerja kota lainnya,lebih menyukai tempat tinggal yang tidak berjauhan dengan tempat bekerja.artinya,kota tetap diminati sebagai kebutuhan untuk bertempat tinggal karena dekat dengan tempat bekerja.

5.Teori Kota Konsentris Burgess
E.W.Burgess adalh seorang geograf Amerika Serikat yang mengkaji stuktur kota Chicago pada tahun 1920-an,teori konsentrasi tersebut di muat dalam tulisanya yang berjudul The Geography of city(1925).inti teori konsentrasi tersebut sebagai tersabut.
a.Pada hakikatnya,kota meluas secara seimbang dan merata suatu pusat atau inti sehingga muncul zona-zona baru sebagai perluasanya
b.Dengan demikian,pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zona yangt konsentris letaknyanya sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar)
c.Di pusat kota terdapat Zona pertama sebagai Central Bisnis District(di singkat CBD),jika di chicago disebut loop.fungsi loop sebagai pusat atau jantung kehidupan perdagangan,perekonomian,dan kemasyarakatan.Zona kedua sebagai terdapat zona peralihan(transtitional zone) yang merupakan kawasan perindustrian,di sertai oleh rumah-rumah pribadi yang kuno,bahkan juka chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun pertokoan dan perkantoran berskala kecil.namun,jika bobrok banyak di manfaatkan oleh kaum gelandangan miskin.Zona Ketiga sebagai kawasan perumahan para buruh yang kebanyakan adalah kaum imigran.Zona Keempat,poenghuninya kelas menengah,cukup rapi,memiliki jarak sanitasi yang lebih memadai sebagai memadai sebagai tempat tinggal yang nyaman dan baik.Namun,terdapat pula sebagian kecil rumah berkelas elite.Sedangkan pada Zona Kelimamerupakan Commuters zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hari untuk bekerja.Kondisi alamnya masih asri,luas,dan mewah serta berfungsi sebagai kota kecil untuk beristrirahat dan tudur atau disebut dormitory towns,disebut demikian karena perumahan untuk orang-orang kaya.

6.Teori Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Senedter Jean Bunhes
Jean bunhes seorang ahli geografi prancis,murid Le play yang meneliti pengaruh kehidupan nomadik(barbar)terhadap politik.penelitianya dilakukan di beberapa kawasan,khususnya Afrika (Gurun Sahara dan Asia Tengah) yang beriklim keras,dengan sistem keluarga perikrat yang menghasilkan otorianisme dalam bukunya Geographie humanie(1925).Adapun isi pokok teori tersebut sebagai berikut.
a)Stepa-stepa padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kelam,tidak memungkinkan pengolahan alam yang intensif.Oase-oase irigasi dibangun hanya dibibir-bibir gunung dibangun,dimana tanaman dapat tumbuh dan berkembang.
b).Tanah secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral(pastoralart)untuk memelihara kawanan ternak dan hewan.Dengan demikian,wilayah tersebut digunakan oleh pengembala diatas kuda dengan kelompok-kelompok kecil manusia yang tersebar dengan ternaknya daalm suatu wilayah yang luas.
c)Karena dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkeliling untuk mengetahui taentang wilayah perumputan serta sumber-sumber air untuk jarak jauh,mereka memperoleh rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulat terhadap ruang dan menguasai para tetangga mereka.
d)Beberapa dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah muncul, dari stepa-stepa Jengis khan,Timur Leng,dan Khubilai Khan.
e).Kualitas dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasanya diperoleh dari stepa,dari keterampilan yang di anugerahkan kepada pastoral,dan dari subordinasi geografis pada lingkunganya.
f)Kelompok pengembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang mengerumuni seluruh Asia selatan dan Asia timur yang memimpin dunia.Selama berabad-abad,mereka menguasai india,sedangkan Cina berda dibawah kekuasaan orang-orang Mongol,yaitu  kaum Nomad para pengembala Asia yang perkasa(herdsman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Release Radar Spotify 28 Apr 2024

  Music of English, Italian, Romanian, Spanish 1. Kriss Kross Amsterdam, INNA - Queen of My Castle 2. Baby K - Fino al Blackout 3. Tananai, ...