A.Pengertian dan Ruang Lingkup Geografi
Geografi
berasal dari bahasa yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan graphien yang
berarti lukisan atau tulisan.
Istilah
geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada
abad ke 1.Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang
berarti penulisan atau
penggambaran
mengenai bumi. Pengertian bumi dalam geografi tersebut, tidak hanya berkenaan
dengan fisik alamiah bumi saja, melainkan juga meliputi segala gejala dan
prosesnya, baik itu gejala alamnya, maupun gejala dan proses kehidupannya.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi
(geograf)
sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan
geografi.
Pada
zaman Yunani kuno pengetahuan manusia tentang bumi masih sangat dipengaruhi
oleh mitologi. Namun, sejak abad ke-6 SM pengaruh mitologi itu terus berkurang
seiring dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga pengetahuan
tentang bumi mulai didasarkan atas ilmu alam, ilmu pasti, dan logika. Salah
satu bukti bahwa pengetahuan telah didasarkan pada logika adalah telah adanya
usaha untuk menjelaskan tentang suatu wilayah termasuk perilaku penduduknya.
Orang yang pertama kali menguraikan seluk-beluk keadaan suatu tempat, yang
kemudian dinamakan topografi adalah Herodutus (485-428 SM).
Pada
awal abad ke-2, muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus dalam
bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis mengatakan bahwa
geografi
adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi
yang menunjukan kenampakan umum. Menurut Ptolomeus geografi lebih mengutamakan
hal-hal atau fenomena yang bersifat kuantitatif.
Jadi
Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang
permukaan
bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan, diberi
nama
‘Atlas Ptolomaeus’.
Menurut Rchooffen (hartshorne,1960:
173) bahwa “geography is the study of earth surface according to its
differences, or the study of different areas of the earth surface…, in term of
total characteristics”. Bagi rchooffen kajian geografi tidak hanya
mengumpulkan bahan-bahanyang kemudian disusun secara
sistematik, tetapi harus dilakukan hubungan antara bahan-bahan tersebut untuk
dikaji sebab akibatnya dari fenomena-fenomena di permukaan bumi yang memberikan
individualitas suatu wilayah. Sebab ruang lingkup geografi tidak sekedar fisik,
melainkan juga termasuk gejala manusia dan lingkungan lainnya.
Begitupun
menurut Vidal de la blache (1845-1919) dari prancis
yang dikenal sebagai ‘bapak geografi sosial modern’ mengemukakan bahwa “geography
is the science of places, concerned with qualities and potentialities of
countries”.
Kemudian Karl
Ritter menyatakan bahwa “geography to study the earth as the
dwelling-place of man”. Pengertian dwelling-place of man tersebut
bahwa bumi tidak hanya terbatas kepada bagian permukaan bumi yang dihuni
manusia saja, melainkan juga wilayah-wilayah yang tidak dihuni manusia, sejauh
wilayah itu penting artinya bagi kehiupan manusia. E. A. Wrigley mengemukakan
pendapatnya bahwa geografi adalah disiplin ilmiah yang berorientasi pada
masalah (problem oriented) dalam mengkaji interaksi antara manusia dan
lingkungannya.
Dengan
demikian, wilayah study geografi meliputi semua fenomena yang terdapat di
permukaan bumi, baik alam organik maupun alam anorganik dalam interelasi dan
interaksinya dalam ruang dimana semuanya dikaji. oleh karena itu Richard
Hartshorne perpendapat bahwa “geography is that discipline that seeks to
describe and interpret the variable character from place to place of
earth as the world of man”. Mengingat ilmu geograpi sangat luas
maka dapat dianalogikan sebagai perpaduan dari berbagai disiplin ilmu, yaitu
ilmu murni,terapan,aksak,noneksak,alam dan social maka geograpi sering di sebut
sebagai “ ibu” atau” induk” ilmu pengetahuan . seperti di kemukakan oleh
preston E. James geografi dapat di ungkapkan sebagai induk dari segala ilmu
pengetahuan karena banyak bidang ilmu pengetahuan selalu mulai dari
keadaan muka bumi untuk beralih ke studinya masing-masing.
Pernyataan
itu didasarkan pada bidang geografi yang luas mencakup berbagai aspek
alamiah yang sifatnya eksak dan bidang-bidang social yang sifatnya noneksak.
Selain itu perkembangan geografi ini telah begitu tua, sejalan dengan pemikiran
filosofis tentang terjadinya alam semesta dengan kehidupannya,mulai dari zaman
Herodotus pada tahun 480-430 SM.
Interelasi
dan integrasi keruangan pada gejala di permukaan bumi dari suatu wilayah ke
wilayah lain selalu menunjukan perbedaan. Ciri umum yang merupakan hasil
interelasi,interaksi dan integrasi unsur-unsur wilayah yang bersangkutan
merupakan objek studi geografi yang komprehensif.dengan demikian ruang lingkup
geografi memeng sangat luas dan mendasar,mencakup aspek alamiah dan aspek
insaniah seperti yang dikatakan murphey. dan di tuangkan pada suatu ruang
berdasarkan prinsip-prinsip penyebaran dan kronologinya.akhirnya,prinsip relasi,penyebaran,
dan kronologi dapat mengungkapakan karakteristik suatu wiayah yang
berbeda dengan wilayah yang linya.dengan demikian terungkaplah adanya
region-region yang berbeda antara regionlainya.
peranan
geografi setidaknya memiliki 4 (empat) hal seperti yang di kemukakan hasil
penelitian UNESCO maupun lounsbury
1.geografi
sebagai suatu sintesis.
artinya
pembahasan geografi pada hakikatnya dapat menjawab subtansi
pertanyaan-pertanyaan tentang apa,dimana,kapan,bagaimana,dan siapa.proses study
semacam ini adalah suatu sintesis karena penelaahanya mencakup apa yang di
telaah,dimana adnya,mengapa demikian,kapan terjadi serta bagaimana
pelaksanaanya
2.geografi
sebagai suatu penelaahan gejala dan relasi keruangan,
geografi
berperan sebagai alat untuk menganalisis fenomena-fenomena baik alamiah maupun
insaniah,sebagai suatu kajian yang menelaah tentang relasi,interaksi,bahkan
interdependensi satu aspek tertentu dengan yang lain
3,geografi
sebagai disiplin tata guna lahan
dalam
hal ini geografi di titik beratkan pada aspek pemanfaatan atau pendayagunaan
ruang yang harus makin ditingkatkan ini di sebabkan pertumbuhan penduduk yang
begitu pesat menuntut peningkatan sarana yang menunjang seperti tempat
permukiman,jalan raya,
bangunan
pabrik,dan lain-lain.semuanya membutuhkan perencanaan yang kualitas dan
kuantitasnya lebih cermat dan matang.
4.geografi
sebagai bidang ilmu penelitian
Hal
itu di maksudkan agar dua hal dapat tercapai,yaitu sebagai berikut:
a).meningkatkan
pelaksanaan penelitian ilmiahdemi disiplin ilmu geografi itu sendiri yang
dinamis sesuai dengan kebutuhuan pengembangan ilmu yang makin pesat.Oleh karena
itu,dalam tataran ini perlu di kembangkan lebih jauh tentang struktur ilmu yang
menyangkut fakta,konsep,generalsasi,dan teori dari ilmu yang bersangkutan.
b).meningkatkan
penelitian praktis untuk kepentingan kehidupan dalam meningkatkan kesejahteraan
umat manusia.
Dari
tinjauan geografi konteporer, geografi merupakan disiplin akademik yang
teritama berkaitan dengan penguraian dan pemahaman atas perbedaan –perbedaan
kewilayahan dalam distribusi lokasi di permukaan bumi.Fokusnya adalah sifat dan
saling keterkaitan antara tiga konsep yaitu lingungan,tata ruang dan tempat. Dalam
perkembangannya muncul beberapa subbidang yang beragam, seperti geografi fisik
dan sosial yang memiliki cabang – cabang sistematis, bergerak dari sifat
deskriptif menuju analitis untuk merumuskan hukum-hukum dan derivasi teori yang
semakin menonjol. Sedangkan geografi regional yang mempelajari sifat-sifat
khusus msing-masing kawasan yang di definisikan sebagai wilayah permukaan bumi
yang di batasi oleh kriterian tertentu dan secara metodologis adalah lemah.
Geografi
sebagai disiplin ilmiah memiliki usia secara formal lebih dari satu abad.
Geografi untuk pertama kali di bentuk di jerman yang menyebar ke
negara-negara lain dan di maksud untuk menyediakan sumber informasi yang
tertara mengenai tempat-tempat yang merupakan hal penting yang sering digunakan
oleh pemerintal kolonial ketika terjadi konflik (Taylor, 1985). Selain itu
geografi di perkenalkan sebagai mata pelajaran penting di berbagai dunia dengan
tujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengenalan dunia serta sebagai landasan
ideologis wawasan nasional ( Johnston, 2000:403). Dengan berkembangnya
universitas sebagai lembaga pendidikan para ahli geografi berusaha mencari
kerangka yang terpadu untuk menegakan disiplin. Berbagi definisi mengenai isi
dan metode ilmu geografi telah di usulkan untuk masksud tersebut. Definisi yang
terkenal dalam bahasa inggris adalah yang di kemukakan oleh Hartshorne dalam
bukunya Nature of geography (1939) serta woolderidge dan east
(1958) dalam bukunya spirit and purpose of geography. Usulan-usulan
definisi itu sebagian besar kemudian di tolak kendati gagasan dari tokoh
pendiri disiplin ilmu ini khususnya Paul vidal de la blache tetap menarik
perhatian dan mendapat dukungan.
Dengan
berbagai alasan yang asebagian besar berkaitan dengan posisi mata pelajaran ini
dalamsistem pendidikan, khususnya di beberapa negara Eropa dan Amerika,
geografi menjadi disiplin ilmu yang sangat populer di berbagai universitas. Hal
ini terlihat dari banyak mahasiswa maupun banyak staf pengajar yang memperdalam
bidang kajian tersebut. Di dua benua tersebut, sejak tahun 1960-an telah di
kembangkan suatu etods universitas modern yang menitikberatkan pada bidang
riset sebagai dasar untuk pengajaran di tingkat sarjana, hasil riset tersebut
dijadikan kriteria utama dalam peningkatan karier. Hal itu menjadi konteks
terjadinyalonjakan hasil riset yang cepat serta banyak kegiatan eksperimen
untuk mendalami epistemologi, metodologi, serta pokok bahasan alternatif.
Dengan demikian, geografi menjadi disiplin ilmu yang amat mendasar mencakup
pembahasn dan bersifat general termasuk staf pengajarnya yang bersifat
umum(Johnston, 1991).
Sebagaimana
sebelumnya telah dikemukakan bahwa geografi terdiri atas tiga cakupan kajian
yang saling berkaitan satu sama lain, terutama mencakup lingkungan, tata ruang,
dan tempat.
Tata
Ruang
pendekatan
tata ruang adalah upaya dalam mengkaji rangkaian dan perbedaan fenomena geosfer
dalam ruang. Di dalam pendekatan tata ruang ini yang perlu diperhatikan adalah
persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.
Contoh
penggunaan pendekatan tata ruang adalah perencanaan pembukaan lahan untuk
daerah permukiman yang baru. Data-data yang perlu diketahui untuk keperluan
tersebut terutama yang menyangkut keadaan lokasi, yang terdiri dari data titik
dan data bidang adapun yang termasuk dalam data titik adalah ketinggian
tempat,data sempel bantuan kemiringan lereng, jenis tanah, dan keadaan air
tanah dan sebagainya. Hal itu karena keadaan fisik lokasi tersebut akan
berpengaruh terhadap tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya.sedangkan
yang termasuk dalam data bidang adalah data luas hutan,data luas daerah
pertanian,data luas alang-alang dan sebagainya.kemudian data dari beberapa sempel
tanah hasil pengeboran tanah dapat di peta kan dan di tentukan batas-batasnya
hingga di peroleh data bidang yaitu data tentang penyebaran jenis tanah tetentu
(Bintarto dan Hadisumarno).
Lingkungan
Pendekatan
lingkungan adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap
interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, seperti manusia, hewan,
lingkungan dan lingkungan seperti litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Di
dalam organisme hidup itu manusia merupakan satu komponen yang penting dalam
proses interaksi. Oleh karena itu, muncul istilah okologi manusia (human
ecology) yang mempelajari interaksi antarmanusia serta antara manusia dan
lingkungan.
Kemampuan
manusia dalam memanfaatkan lingkungannya untuk berbagai aktivitas kehidupan
merupakan contoh pendekatan lingkungan. Misalnya, manusia yang bertempat
tinggal di pantai memiliki aktivitas yang berbeda dengan manusia yang tinggal
di daerah pegunungan.
Tempat
/ Kompleks Wilayah
Pendekatan
tempat / kompleks wilayah adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer
dengan menggunakan pendekatan tata ruang dan pendekatan lingkungan. Di dalam
analisis ini yang menjadi perhatian adalah tentang persebaran fenomena tertentu
melalui pendekatan keruangan dan interaksi manusia dengan lingkungannya melalui
pendekatan lingkungan. Pendekatan tempat / kompleks wilayah beranggapan
bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang karena adanya perbedaan
antarwilayah itu. Oleh karena adanya perbedaan itu maka akan terjadi pemenuhan
kebutuhan dari satu wilayah terhadap wilayah yang lain.
Melalui
pendekatan tempat / kompleks wilayah, perencanaan pembukaan lahan untuk daerah
permukiman yang baru seperti contoh di atas dikaji lebih luas lagi, terutama
hubungannya dengan wilayah lain dan pengembangannya. Hal tersebut membuktikan
bahwa fenomena geografi yang terjadi pada suatu wilayah memiliki keterkaitan
(hubungan) dengan fenomena di wilayah lain.
Cabang–cabang
geografi manusia (human geography) mencakup geografi ekonomi (economic
geography), geografi politik (political geografi), geografi urban (urban
geography),geografi sejarah (historical geography),geografi populasi
(population geography), geografi sosial (social geography), dan sistem
informasi geografis (geographical information system).
1.
Geografi Ekonomi (Economic Geography)
Menguraikan
tentang produksi, distribusi, penukaran atau perdagangan, serta konsumsi atas
berbagai barang dan jasa yang dilakukan pada tempat yang saling berjauhan.
Geografi ekonomi diakui sebagai bidang study tersendiri mulaiaakhir abad ke -19
dan kebangkitanya bertolak dari kolonialisme Eropa (Barnes, 2000: 267).
Perintisnya mulai menyusun daftar kekayaan sumber daya global yang dapat di
perdagangkan dan kondisi-kondisi produksinya (Chisholm, 1889). Mereka mencari
justifikasi-justifikasi intelektual atas ketimpangan ekonomi antara penjajah
dan yang di jajah, dan mendasarkan diri pula pada enivironmental determinism
(Huntington, 1915).
Teori
dan model dari empat sumber utama (Barnes, 2000: 266).
a.
Sumber pertama adalah ekonomi neoklasik yang menyumbangkan model-model umum
kompetisi dan perilaku rasional.
b.
Fisika yang memasok dasar-dasar analisis gravitasi dan model entropi yang
mengihlami analisis tentang pola interaksi spasial.
c.
Model-model lokasional Jerman yang sebenarnya hampir terabaikan oleh Teori
Lokasi Pertanian von Thunen, Teori Lokasi Industri Weber, serta Teori Tempat
Sentral Loesch dan Christaller.
d.
Geometri yang menyajikan berbagai aksioma, hitungan baku, dan teorema yang
melandasi hukum-hukum mortofologi spasial (Bunge, 1962)
2.Geografi
politik (political Geography)
Menekankan
bahwa teritorial ditafsirkan sebagai hubungan mendasar antara kedaulatan negara
dengan tanah air nasional yang terletak di jantung legitimasi dan praktik
negara modern.Dimana hasilnya adalah analisis-analisis atas wilayah,dan
kekuasaan dengan ruang yang terfokus dan berpusat pada negara (Tylor,2000:783).
Dalam
sejarahnya,sejak awal terjadinya geografi politik sebagai suatu bangunan
pengetahuan yang koheren pada akhir abad ke-19,subdisiplin ini telah mengalami
empat fase perkembangan utama,yakni lingkungan ,fungsional,analisis wilayah,dan
pluralistik(Taylor,2000:784)
B.PENDEKATAN,METODE,DAN
ILMU BANTU GEOGRAFI
Pendekatan
Geografi
Pendekatan
geografi dapat diartikan sebagai suatu metode atau cara (analisis) untuk
memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer, khususnya interaksi antara
manusia dan lingkungannya. Pendekatan geografi menjadi ciri bagi kajian
geografi dan membedakannya dengan kajian ilmu-lmu yang lain.Perkembangan
terakhir dalam ilmu geografi sejak geografi fisik dan geografi manusia bergerak
dari sifatnya yang deskriptif menuju analitis pada tahun 1950-an dan
1960-an,berkembanglah paham positivisme yang menekankan pengujian hipotesis
untuk merumuskan hukum-hukum dan derivasi teori yang menonjol.pendekatan ini
berkaitan erat dengan kuantifikasi dan keyakinan pada keteraturan statistik
merupakan bukti adanya hubungan sebab akibat empiris,seperti yang disyaratkan
oleh teorinya.walaupun pendekatan positivistik pun banyak memiliki kelemahan
karena tidak mampu mengakomodasi kekhususan-kekhususan yang bersifat
kontestual (Harvey,1989).namun,pada umumnya banyak para ahli
geografi terus mengembangkan pola pendekatan tersebut.
Pendekatan
yang didasarkan pada pengukuran dalam disiplin ini membutuhkan banyakeksperimen
dan inoivasi dalam cara-cara pengumpulan data lapangan,baik proses-proses
dalam lingkungan fisik maupun mengenai cara-cara individu membentuk tingkah
laku ruang mereka.hal itu di bantu oleh penemuan teknologi informasi sehingga
pengumpulan ,penyimpanan,penyajian dan analisis data sangat membantu bagi ahli
geografi yang banyak memainkan peran sebagai pelopornya.kemajuan yang pertama
adalah dalam bidang remote sensing (pengindraan jarak jauh )
yang sering di asosiasikan dengan kegiatan menceritakan bumi dari angkasa (Curran,1987).kuantitas
data yang berkembang cepat diperoleh dari satelit dan alat pengindraan jarak
jauh lainnya,memungkinkan para ahli geografi berada pada lini depan dalam
pengembaraan cara-cara penafsiran data yang tersedia.Terutama dengan
menggunakan komputer “bermemori raksasa” untuk menggambarkan variasi rinci dari
permukaan bumi dari waktu ke waktu.Pengindraan jarak jauh begitu penting,bukan
hanya menyediakan materi baru untuk menganalisis bumi,melainkan juga
meninggalkan banyak teka-teki teknis mengenai bagaimana mengtransformasi
dan menafsiran materi itu demi mencapaui tujuan riset (Johston,2000).
Pada
dasarnya,hampir semua data geografis mengacu kepada dua konteks
dimensional.Secara tradisional,hal itu telah ditampilkan dalam bentuk
peta,namun perkembangan sejak tahun 1970-an dalam sistem-sistem informasi
geografis (Geographical Information Systems atau GIS) telah
meningkatkan kemampuan,menyimpan memvisualisasi,dan menganilisisnya melalui
kemampuan melapis kumpulan-kumpulan data satu sama lain,sebagai contoh hasil
pengamatan hujan digabungkan dengan peta-peta tofografi secara substansial
telah memperkokoh kemampuan untuk menyusun hipotesis yang dapat diuji secara
empiris serta kemampuan menjalankan uji coba itu sendiri(Maguire,1991).
Disamping
pendekatan-pendekatan yang telah dijelaskan diatas,dalam kajian geografi
terdapat beberapa pendekatan yang sering digunakan.R.Bintaro dan Surastopo
Hadisumarno dalam Metode Analisis Geografi (1979:12)
mengemukakan tiga pendekatan (approach),yaitu pendekatan analisis
keruangan (spatial analysis),analisis ekologi (ecological analysis),dan
analisis kompleks wilayah (regional complex analysis).
Pendekatan
Keruangan
Pendekatan
keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian dan perbedaan fenomena geosfer
dalam ruang. Di dalam pendekatan keruangan ini yang perlu diperhatikan adalah
persebaran penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan dimanfaatkan.Selain
itu,dalam analisis pendekatan keruangan tersebut pun dapat dikumpulkan data
lokasi yang terdiri dari data titik(point data)dan data bidang(areal
data).Adapun yang termasuk dalam data titik adalah data ketinggian tempat,data
sampel batuan,data sampel tanah,kemiringan lereng,jenis tanah,keadaan air
tanah,hal itu karena keadaan fisiklokasi tersebut akan berpengaruh terhadap
tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya.sedangkan yang termasuk dalam
data bidang adalah data luas hutan,data luas daerah pertani,data luas padang
alang-alang dan sebagainya.kemudian data dari beberapa sampel tanah dapat
dipetakan dan ditentukan batas-batasnya hingga diperoleh data bidang,yaitu data
tentang penyebaran jenis tanah tertentu(Bintaro dan Hadisumarno,1979:13).
Pendekatan
Ekologi
Pendekatan
ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya terhadap
interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya, termasuk dengan organisme
hidup yang lain seperti manusia,hewan,tumbuhan dan lingkungan,seperti
litosfer,hidrosfer,dan atmosfer. Di dalam organisme hidup itu manusia merupakan
satu komponen yang penting dalam proses interaksi. Oleh karena itu, muncul
istilah okologi manusia (human ecology) yang mempelajari interaksi antarmanusia
serta antara manusia dan lingkungan.
Kemampuan
manusia dalam memanfaatkan lingkungannya untuk berbagai aktivitas kehidupan
merupakan contoh pendekatan ekologi. Misalnya, manusia yang bertempat tinggal
di pantai memiliki aktivitas yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah
pegunungan.Dalam hal ini,dikaji tentang masyarakat kelompok
organisme beserta lingkungan hidupnya sebagai suatu kesatuan ekosistem.Studi
ini menitikberatkan kepada kehidupan dan nonkehidupan (nonliving area),yaitu
tempat berlangsungya kehidupan atau bagian biotik dan abiotik.Bagian
abiotik ini dapat digolongkan menjadi tiga bagian,yakni litosfer yang
terdiri dari bagian padat dari bumi;hidrosfer merupakan bagian cair dari
bumi;atmosfer merupakan bagian udara dari bumi.Sedangkan dalam bagian biotik
merupakan organisme hidup.Semua komponen tersebut(air,litosfer,atmosfer,dan
organisme hidup)berintraksi,dimana organisme hidup akan ada proses penyesuaian
mekanisme fisikal dan biokimia terhadap lingknganya dalam rangka memperoleh
sumber daya yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya.Selain itu,organisme
hidup lainya(Bintarto dan Hadisumarno,1979:19)
Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan
kompleks wilayah adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer dengan
menggunakan pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Di dalam analisis ini
yang menjadi perhatian adalah tentang persebaran fenomena tertentu melalui
pendekatan keruangan dan interaksi manusia dengan lingkungannya melalui
pendekatan ekologi.Dalam kajian pedekatan wilayah ini terdapat dua aktivitas
yang perlu dilakukan,yakni analisis kompleks wilayah,perwilayahan(regonalization),dan
klasifikasi (classification).Pada analisis kompleks
wilayah,wilayah-wilayah tertentu dihampiri dengan pengertian areal
differentation,yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antarwilayah akan berkembang,mengingat
suatu wilayah pada hakikatnya akan berbeda dengan wilayah lain,dimana terdapat
penawaran dan permintaan antarwilayah tersebut.Pda analisis yang demikian,harus
diperhatikan tentang penyebaran fenomena tertentu(analisia keruangan)dan interaksi
antarvariabel manusia dan lingkunganya untuk kemudian dianalisis kaitanya
(analisis ekologi).Dalam hubungan dalam analisis
tersebut(Haggett,1970:453).Sedangkan dalam perwilayahan dan klasifikasi,suatu
sifat-sifat yang dimiliki oleh semua individu digunakan dalam proses
penggolaongan yang membedakan satu sama lain dalam beberapa kelas(Bintarto dan
Hadisumarno,1979:29).
Pendapat
yang serupa walaupun sedikit berbeda,dikemukakan secara garis besar bahwa
terdapat empat pendekatan dalam kajian geografi,yakni pendekatan keruangan(spatial
aprroach);pendekatan historis atau pendekatan kronologi;pendekatan sistem(system
approach).Oleh karena adanya perbedaan itu maka akan terjadi pemenuhan
kebutuhan dari satu wilayah terhadap wilayah yang lain.
Melalui
pendekatan kompleks wilayah, perencanaan pembukaan lahan untuk daerah
permukiman yang baru seperti contoh di atas dikaji lebih luas lagi, terutama
hubungannya dengan wilayah lain dan pengembangannya. Hal tersebut membuktikan
bahwa fenomena geografi yang terjadi pada suatu wilayah memiliki keterkaitan
(hubungan) dengan fenomena di wilayah lain.
Pendekatan
sistem
Dapat
di analogikan bahwa suatu ruang yang dianalogikan merupakan suatu
kebulatan,pada hakikatnya merupakan suatu sistem keruangan (saptial system).sistem
disini dapat diartikan sebagai tafsiran agak beragam,tetapi serupa.A system is
aseries of phenomena which are interconnected by a common
process(Dickinson,1970:58).A system is a set of object together with
relationship between the object and between their attributes
(chadwich,1971:36).A system is a set of twoor more interrelated element of any
kind;for example,concepts(as in the number system),object(as in a telephone
system or human body),or people(as in social system) (Ackoff,1974:13)
Dengan
demikian,berdasarkan penjelasan diatas bahwa sistem itu memiliki pengertian
konotasi yang luas sekali,mencakup rangkaian gejala,alat atau pesawat
olektronik,susunan jasmaniah manusia dan lain-lain.sedangkan yang menjadi unsur
penting dalam kriteria sistem itu adalah suatu rangkaian yang berproses dalam
mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan
demikian,dapat di kemukakan bahwa dalam pendekatan sistem tersebut merupakan
mode berpikir sintetik(mode berpikir yang didasarkan atas doktrin
ekspansionisme) secara teratur.Dalam kaitanya dengan ilmu geografi,pendekatan
sistem tersebut dapat diartikan sebagtai suatu metodologi yang digunakan untuk
mendekati,menelaah,dan mengkaji sistem gejala geografi dan sistem keruangan
yang dilakukan oleh para ahli geografi dan sistem keruangan yang dilakukan oleh
para ahli geografi,seperti Edward Ackerman,Richard J.Chorly,D.R Stoddart,dan
Brian J.L.Berry(Davies,1972:255-326)
2.Metode
Penelitian Geografi
a.Metode
Deskriftif
Metode
ini banyak digunakan sejak ilmu geografi lahir sebagai disiplin ilmu yang
bersifat akademis.Sebagai karakteristik metode ini adalah menberi
penjelasan,baik yang bersifat alamiah maupun insaniah dengan mengungkap
karakteristik,eksploratif,hubungan fungsional,dan dampak dari suatu fenomena
ataupun peristiwa.Tujuan metode ini adalah untuk medeskripsikan atau
menjelaskan peristiwa dan kaejadian yang ada pada masa sekarang.Dalam metodi
ini terbagi-bagi lagi menjadi metode studi kasus,survei,dan studi
pengembangan.Salah satu hal penting tentang metode deskriftif ini bahwa pada
masa berkembangnya metode deskriftif kartografi sangat dominan.
1)
Metode studi kasus
Merupakan
metode penelitian yang digunakan untyk karakteristik tertentu,individu maupun
kelompok dengan mengungkap kasus-kasus spesifik yang mencakup pengkajian relasi
dan interelasi terhadap individu lain secara mendalam,biasanya dilakukan secara
longitudinal(Bailey,1982:486).
2)Metode
survei
Merupakan
metode penelitian dengan teknik pengumpulan data,seperti wawancara maupun
kuesioner (angket) dengan jumlah sampel besar dan merupakan penelitian yang
menggambarkan keadaan terkini untuk memahami opini,pendapat,maupun tanggapan
publik pada umumnya(Bailey,1982:110).
3)
Metode studi pengembangan
Merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu penelitian secara mendalam
untuk memperoleh model,baik dalam tataran teoritis yang sebelumnya sudah ada
maupun belum ada(baru).Penelitian studi pengembangan ini lazimnya banyak
dikembangkan dalam dunia akademis pada jenjang pascasarjana untuk memperoleh
gelar doktor
b.Metode
eksperimen dan korelasi
Metode
ini mulai dirasakan sejak geografi fisik dan manusia bergerak dari sifat-sifat
deskriptif menuju analtis pada tahun 1950-andan 1960-an.Pendekatan positivme
yang menekankantreatment dan pengujian hipotesis untuk merumuskan
hukum-hukum vdan derivasi teori semakin menonjol .pendekatan tersebut
berkaitan erat dengan kuantiifikasi ,keyakinan pada keteraturan statistik
merupakan bukti adanya hubungan sebab akibat empiris seperti yang diisyaratkan
oleh teorinya.pengukuran dan manipulasi data menggantikan posisi penjelasan
verbal dan kartografis sebagai prosedur dalam ilmu geografi(Johntons,2000:408).
c.Metode
ex Post Facto
Metode
ini untuk melihat dan mengkaji hubungan antara dua variabel atau lebih,dimana
variabel yang dikaji terjadi sebelumnya atau tidak diberi pelakuan
khusus. Ex post factoartinya sebagai
fakta karena dalam pengertian ini peneliti tidak perlu melakukan manipulasi
atau peralakuan terhadap variabel bebas.Hubungan yang dikaji dapat berbentuk
pengaruh,hbubungan atau korelasi sumbangan,maupun dampak yang dapat dinyatakan
daalm ukuran-ukuran statiska seperti koefisien korelasi,determinasi,dan
lain-lain.
C.Sejarah
dan perkembangan ilmu geografi
Seperti
hal-halnya ilmu sosial lainya,pada mulanya disiplihn geografi tidak tersusun
secara sistematis sepertisekarang ini .Pada zaman homeros dan hesiodosm pada
abad ke- 9 sampai ke-8sebelum masehi ,sebagian orang menganggap pengetahuan
tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi,terutama mitos
kosmogonis (keterangan tentang asal usul serta sifat kejadian-kejadian
dalam alam semesta )(Bertens, 1999:19). Selain itu, pengetahuan mengenai suatu
wilayah yang meliputi aspek-aspek alamiah dan insaniah, pada mulanya hanya
dalam bentuk cerita yang di sampaikan oleh seseorang kepadayang lainnya.
Pada
zaman Thales (640-548 SM), masih beranggapan bahwa bumi berbentuk kepingan
silinde yang terapung di atas air denga separuh bola hampa (515-455 SM)
mengemukakan pendapat bahwa bumi memiliki bentuk bulat. Lambat laun pengaruh
mitologi itu semakin berkurang dengan berkembangnya pengaruh ilmu alam sejak
abad ke06 SM,sehingga corak pengetahuan tentang bumi tersebut mulai memiliki
dasar ilmu pasti/alam yang lebih baik. Kemudian terdorong oleh kebutuhan untuk
mempermudah perjalanan berikutnya , secara sederhana pengalaman perjalanan itu
dilukiskan ke dalam bentuk peta . Sejak itu, penyelidikan tentang bumi
dilakukan dengan memakai logika. Dengan demikian , logos (akal budi dan rasio)
mengganti mitos ( Bintarto dan hadisumarno, 1979: 2).
Bagi
kepentingan perjalanan, perdagangan,peperangan dan pertahanan,peta tersebut
sangat membantu dalam memvisualisasikan suatu objek telaahan.Pada zaman
yunani kun,pandangan paham geografi sangat di pengaruhi oleh pandangan filsafat
spekulatifmaupun sejarawan yang berusaha memadukan ilmu pengetahuan geografi
dan sejarah. Tidak sedikit uraian geografi bersifat sejarah,atau sebaliknya
urain sejarah bersifat geografi. Contohnya,Herodotus (485-425SM) seorang
sejarawan yang telah menemukan pendapatnya bahwa betapa erat hubungan antara
perkembangan masyarakat dengan factor-faktor geografi di wilayah yang
bersangkutan. Pandsngsn ini sungguh tidak keliru karena kedua disiplin social
tersebut tidak dapat melepaskan diri dari interaksi antar manusia dengan
lingkungannya maupun keterikatannya dengan safek keruangan. Selanjutnya, ia
menganjurkan adanya penulisan hubungan di antara sejarah dan geografi (Lucile,
1960: 13). Hanya saja pandngan – pandangan tersebut masih bersifat
subjektif dan cenderung spekulatif.Hal itu terbukti pada tahun 450 SM,
Herodotus telah membuat peta dunia yang membagi dalam tiga bagian, yaitu
Eropa,Asia, dan Libya(Afrika). Peta karya Herodotus tersebut sangat sederhana
jika dibandingkan dengan peta kita kenal sekarang. Pandangan Herodotus yang
memusatkan Yunani sebagai poros dunia, tidak lepas sebagai pandangan tradisional
yang bersifat kosmologis.Pandangan itu beranggapan bahwa pada setiap kelompoK
etnis maupun bangsa menganggap dirinya terpenting dari segala mahluk dan umat
manusia di dunia. Daerahnya adalah pusat dari kosmos yang di berikan oleh sang
pencipta sebagai tempat ia hidup(Lapian, 1980:6).
Walaupun
karya Hederotus perlu disempurnakan, namun padangn dan karyanya tersebut jelas
sangat berharga karena ia telah mampu memberikan kontribusi pemikirannya yang
berani dan memiliki kebenaran tertinggi pada masanya.Oleh karena itu, wajar
jika wktu itu peta karya Herodotus tersebut sering menjadi acuan bagi
kepentingan pelayaran , perdagangan, maupun pengembangan pengetahuan,khususnya
bangsa Yunani kuno.
Kemudian
Heracleides(320SM)memiliki jasa besar dalam astronomi, ia berpendapatbahwa bumi
berputar pada sumbunya dari barat ketimur.Selain itu, diketahui bahwa adanya
beberapa zona iklim,meskipun pada waktu itu belum diketahui bahwa kedaan
tersebut merupakan akibat dari letak sumbu bumi yang miring (Binarto dan Hadisumarno,
1979:2). Kemudian muncul istilah geografi yang berasal dari Eratosthenes
(275-192SM), seorang ahli astronomi dan matematika Yunani kuno yang berjasa
untuk menetukan ukuran besar bumi, peletak dasar geodesi, dan membuat katalogus
bintang (Shadily, 1984;947). Pada waktu itu,selai geografi tedapat pulalogografi.
Terdapat pula pelopor logografi. Beberapa pelopor logografi adalah Hecataeus.
Herodotus, dan Starbo (63-24SM) Para ahli logografi menceritakan tentang apa
yang di dengardan dilihat tentang Negara-negara lain.
Starbo
adalah ahli geografi dan sejarawan Yunani kuno,ia telah menguraikan secara
panjang lebar betapa besar pengaruh lingkungan fisik manusia terhadap
pengelompokan kebudayaan dan model-model pemerintah. Ia mengemukakan bshwa
pengaruh lingkungan tersebut sangat menentukan corak budaya dan pemerintah.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa starbo tergolong environmental
determinidsm atau determinisme lingkungan (Sumaatmadja,1988:15).Pada
bagian yang lain,Starbotelah mengemukakan bahwa geografi berkenaandengan
faktorlokasi , karakteristik tertentu,dan antarhubungan satu tempat ke tempat
yang lainnya di permukaan bumi secara keseluruhan . Ide kesatuan tunggal yang
di kemukakan Strabo, dijelaskan sebagai konsep natural attributes of
place ‘atribut alamiah suatu tempat’ adalah kerangka relasi suatu tempat
dengan tempat lainnya di permukaan bumi. Pandangan seperti itu, hingga sekarang
masih relevan sebagai salah satu konsep dan prosedur geografi modern hingga
sekarang ( Dickinson,1970: 10). Bahkan dalam perkembangan selanjutnya, konsep
ini berkembang sebagai konsep regional . Selain itu,ia telah membuat peta yang
di kenal denga Peta Starbo, yang merupakan penyempurnaan peta Herodotus.
Pada
abad pertengahan dan zaman Renaissance, banyak orang yang menaruh perhatian
dalam bidang geografi , khususnya pada awal abad pertengahan untuk kepentingan
penyebaran agama . Tokoh yang begitu tinggi perhatiannya pada pengaturan
kembali tentang geografi adalah Bernhardus Veranus (1622-1650)yang menerbitkan
buku Geographia Generalis di Amsterdam tahun 1650 (Broek, 1969:13). Veranius
berasumsi bahwa terdapat dualism dalam geografi.Pertama , georafi
mempelajari proses fenomena yang bersifat alamiah, seperti yang terjadi
pada litosfer,hidrosfer,dan atmosfer , juga mempelajari hubungan matahari
dengan bumi . Kedua, georafi pun mempelajari fenomena social kebudayaan .
Dengan demikian , dapat disimpulkan bahwa geografi zaman Venarius yang di
tandai dualism geografi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·
Geografi
umum (geographia generalis) dan gografi khusus ( geographia spesialis).
·
Geografi
fisik dan geografi manusia.
Walaupun
begitu , dualism tersebut adalah sejalan .Untuk menyederhanakan pemahaman
tersebut, Veranius mengusulkan agar geografi umum ( geografi sistematik ) dan
geografi topikalmempelajari unsure – unsure fisikal yang dapat di terangkan
dengan hukum ,sedangkan geografi khusus (geografi reginal ) yang menyangkut
manusia dan sukar diramalkan sebelumnya, harus tetap bersifat deskriptif.
D.MANFAAT
DAN TERAPAN GEOGRAFI
Sebagai
disiplin akademis yang memiliki potensi terapan untuk memahami mengenai
dunia,ada beberapa pendapat tentang seberapa perlunya segi terapan
ini.Taylor (1985) berpendapat bahwa negara-negara yang menyediakan
sebagian besar pendanaan universitas,tampaknya lebih mampu mendesak munculnya
karya terapan (akademis diharapkan langsung memenuhi kebutuhan masyarakat)
Pada
periode resesi ekonomi yang notabene masa yang relative makmur ,yang
lebih memungkinkan dilakukanya riset-riset murni atau nonterapan,tentu saja di
sejumlah Negara seperti unisovyet antara tahun 1945-1989,pada praktiknya
geografi di semua disiplin akademislainya hampir seluruhnya ditentukan oleh
tuntutan apratur Negara
Nilai
terapan geografi sangat di hargai selama Perang Dunia kedua karena kemampuan
para ahli geografi untuk menyediakan informasi mengenai Negara-negara
lain,kartografi serta fotogrametik banyak di pakai dalam dunia intelejen.pada
tahun 1950-an ,peran geografi dalam pengumpulan data dan analisisnya
dipakai juga sebagai pedoman dalam rencana-rencana pembangunan kota dan
kawasan,dan beberapa perkembangan teknisnya.
1.Pada
bidang pendidikan manfaat geografi di antara lain sebagai berikut:
a.
Wawasan dalam Ruang
Geografi
melatih manusia untuk melakukan orientasi di bumi sebagai tempat tinggalnya dan
memproyeksikan dirinya dalam ruang. Orientasi dan proyeksi tersebut meliputi
semua unsur ruang, yaitu arah, jarak, luas, dan bentuk.
b.
Persepsi Relasi Antargejala
Geografi
dapat melatih kegiatan pengamatan dan pemahaman hubungan antargejala yang
terdapat dalam suatu bentang alam. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan yang
bersifat pengamatan lapangan atau kegiatan luar ruang (outdoor). Melalui
kegiatan luar ruang tersebut kita dapat mengetahui setiap proses dan pola dari
fenomena geosfer.
c.
Pendidikan Keindahan
Buku-buku
geografi yang dilengkapi dengan gambar-gambar tentang fenomena geosfer dapat
menumbuhkan rasa kecintaan terhadap keindahan alam. Namun, pengamatan langsung
terhadap fenomena alam yang umum terdapat di lingkungan sekitar dapat lebih
meningkatkan kecintaan tersebut.
d.
Kecintaan Terhadap Tanah Air
Geografi
mengajak kita untuk menyadari tentang kekayaan dan kemiskinan sumber daya di
tempat tinggal kita. Geografi berusaha menjelaskan potensi sumber daya yang ada
di setiap wilayah sehingga dapat dimanfaatkan secara bijaksana. Potensi sumber
daya tersebut tentu saja diupayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik masa
sekarang ataupun masa yang akan datang.
e.
Pemahaman Global
Geografi
memberikan wawasan tentang wilayah-wilayah yang lebih luas selain wilayah
tempat tinggal kita. Kita dikenalkan pada sifat dan karakter tempat lain
sehingga kita dapat menilainya sesuai dengan sifat dan karakternya. Pemahaman
terhadap wilayah global ini dapat memupuk sifat salingmenghargai dan
menghormati antarbangsa.
2Pembentukan
Kepribadian
Kita
dapat mengerti permasalahan sosial yang sangat kompleks sebagai akibat adanya
perbedaan dalam lingkungan.
Kita
dapat menghargai adanya fakta gejala geografi sehingga akan lebih memperhatikan
berbagai masalah, baik lokal ataupun global.
Kita
dapat mengetahui ketersediaan sumber daya alam yang perlu dimanfaatkan.
Kita
dapat menghargai kondisi perekonomian dan kultural yang saling bergantung
antardaerah.
Kita
dapat membentuk pribadi melalui refleksi atas lingkungannya dengan lingkungan
orang lain.
Di
dalam kehidupan sehari-hari geografi memiliki manfaat yang sangat besar bagi
kehidupan manusia, meskipun manfaat tersebut tidak secara langsung dirasakan
manusia. Contoh manfaat ilmu geografi dalam kehidupan sehari-hari antara lain
sebagai berikut.
3.
Bidang Pertanian
Pertanian
merupakan sistem keruangan yang terdiri dari aspek fisik dan manusia. Aspek
fisik antara lain : lahan, iklim, air dan udara. Aspek manusia meliputi tenaga
kerja, tradisi, teknologi dan ekonomi masyarakat. Analisis hubungan antara
aspek fisik dengan manusia pada bidang pertanian bermanfaat untuk menyusun
sistem diversifikasi tanaman pada lahan pertanian, yang
penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan lahan agar produktivitas tetap
tinggi
1.
Ditemukannya lokasi yang subur untuk pertanian
2.
Menentukan jenis – jenis tanah yang layak untuk berbagai jenis tanaman yang
akan ditanam
3.
Adanya penyesuaian saluran irigasi
4.
Menentukan lokasi pertanian yang dapat dijangkau agar pemasarannya lebih baik
5.
Adanya peningkatan mutu pertanian
Kebiasaan
petani dalam memulai bercocok tanam, meskipun secara tradisional, sebenarnya
sudah menunjukkan bahwa petani tersebut menggunakan ilmu geografi. Perhitungan
terhadap musim, jenis tanah, dan sistem pengairan merupakan contoh bahwa
geografi memiliki peranyang sangat penting dalam bidang pertanian.
4.
Bidang Industri
manfaat
geografi pada aspek industri ada pada hubungan antara aspek fisik dan manusia.
Aspek fisik yang bepengaruh terhadap kegiatan industri misalnya lahan, bahan
baku dan sumber daya energi. Sedangkan aspek manusia yang penting untuk
kegiatan industri adalah tenaga kerja, tradisi, teknologi, konsumen dan pasar.
Hasil analisis hubungan digunakan untuk menyusun rencana pembangunan dan
pengembangan industri. Sebagai contoh untuk memeratakan persebaran penduduk
maka sebaiknya pemerintah pengarahkan penemapatan lokasi industri di daerah
yang masih jarang penduduknya
Pemilihan
lokasi industri umumnya mempertimbangkan faktor biaya, baik biaya untuk bahan
baku, proses produksi, maupun distribusi. Di dalam pemilihan lokasi industri
tersebut faktor jarak menjadi pertimbangan yang sangat penting, baik jarak
untuk memperoleh bahan baku maupun untuk pemasarannya.
Saat
ini lokasi industri telah dikelola sedemikian rupa sehingga berdiri pemusatan
lokasi perindustrian berupa kawasan-kawasan industri. Faktor jarak merupakan
contoh bahwa geografi sangat penting dalam bidang industri.
Ada
pun Manfaat lain ilmu Geografi
·
Manusia
mengetahui tentang perubahan iklim. Pengetahuan ini membantu manusia dalam
bercocok tanam, bepergian, dan memelihara kesehatan.
·
Manusia
megetahui tentang lapisan-lapisan atmosfer dan dampaknya bagi kehidupan dan
aktivitas sehari-hari manusia.
·
Manusia
mengetahui lapisan-lapisan bumi dan struktur bumi, laut dan isinya,
sungai-sungai, dan lain-lain. Dengan itu, manusia dapat bercocok tanam,
berlayar, mencari sumber makanan dan sumber energi di laut.
E.Konsep
Dasar Geografi
Geografi
memiliki 10 konsep dasar yang menjadi ciri khas sehingga membedakan dengan
ilmu-ilmu yang lain. Konsep dasar tersebut adalah sebagai berikut.
Lokasi.
Lokasi atau letak suatu objek terhadap objek yang lain akan berpengaruh
terhadap nilai objek tersebut.
Jarak.
Jarak dapat mempengaruhi nilai atau harga suatu objek atau barang, terutama
barang-barang hasil produksi. Jarak juga dapat mempengaruhi lamanya waktu yang
dibutuhkan dalam hubungan antartempat.
Keterjangkauan.
Suatu daerah dapat berhubungan dengan daerah lain apabila tersedia sarana yang
sesuai dengan kondisi wilayahnya.
Pola.
Keadaan alam tertentu berpengaruh terhadap pola persebaran dan permukiman
penduduk.
Morfologi.
Bentuk lahan sangat berpengaruh terhadap pemanfaatannya bagi manusia.
Aglomerasi.
Kehidupan penduduk cenderung mengelompok menurut mata pencaharian atau status
sosial tertentu. Demikian pula tempat tinggalnya.
Nilai
Kegunaan. Suatu tempat memiliki nilai dan manfaat yang berbeda bagi
masing-masing orang.
Interaksi/Interdepedensi.
Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan akan menimbulkan pergerakan
manusia, barang, atau gagasan.
Diferensiasi
Areal. Adanya perbedaan fenomena alam dan sosial menurut wilayah atau
tempatnya.
Keterkaitan
Ruangan. Hubungan antarwilayah terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan
antarwilayah itu sehingga timbul rasa saling membutuhkan.
F..GENERALISASI-GENERALISASI
GEOGRAFI
1.
Tempat
Nilai
penting karakteristik suatu tempat dalam masa lalu,sekarang,maupun masa depan
terhadap suatu tempat-tempat yang strategis secara ekonomi,selalu memiliki daya
tarik sendiri bagi pengembangan politik-ekonomi.Hal itu di sebabkan makin
meningkatnya mobilitas dua faktor utama produksi,yaitu modal dan tenaga
kerja.Suatu tempat harus memiliki daya tarik bagi investasi dan pekerja,mereka
yang terlibat dalam manajemennya harus bekerja sesuai dengan tujuan
tersebut.Hal itu telah menimbulkan ketertarikan untuk menciptakan dan menjual
tempat pada berbagai kelompok bisnis.
2.Sensus
Penduduk
Sensus
penduduk memiliki makna multidimensi,karena dari hasil sensus tersebut dapat
memberikan informasi tentang penduduk,angkatan kerja produktif,perumahan,sektor
manufaktur,pertanian,perindustrian,pertambangan,dunia bisnis,dan
lain-lain.Dalam praktiknya,sensus penduduk dapat dilakukan secara de
facto maupun de jure (dimana ia dihitung walapun
tidak ada ketika sensus berlangsung)(Taeuber,2000:100).
3.Iklim
Masalah-masalah
yang serinh muncul dalam pembangunan pertanian di daerah tropis dari segi iklim
adalah tanah didaerah tropis beriklim lembab.Sepanjang tahun mungkin dapat
digunakan untuk pertanian,tetapi sebagian tanah itu tidak cocok untuk di daya
gunakan menurut pola pertanian modern yang mengandalkan penggunaan teknologi
mutakhir karena tidak dapat dipupuk secara efektif dengan pupuk mineral
(Weischet,1986:1).
4.Laut
Sebagai
negara bahari,bangsa indonesia belum optimal dalam melakukan pemberdayaan
kelautan atau apa yang dinamakan Revolusi Biru masih jalan di
tempat.Padahal luas perairan laut kita seluas 3.166.163 km²,sedangkan luas
daratan hanya 2.027.087 km²Sampai sekarang ini,belum ada prastasi kelautan kita
yang dapat di banggakan.
5.Lingkungan
Dalam
setiap proyek pembangunan,sebelumnya perlu dilakukan analisis menyeluruh
tentang dampak lingkungan yang di timbulkanya.Hal itu bukan hanya kepada
perusahaan-perusahaan pemerintah,tetapai juga perusahaan-perusahaan
swasta,terutama sangat berperan dalam memperoleh izin resmi usaha
tersebut,khususnya bagi kegiataan-kegiatan yang dianggap peka lingkungan
(O’Riodan,2000:299).
6.Benua
Sebagai
penduduk dari benua yang paling banyak dan padat penduduknya,bangsa Asia jauh
lebih kompleks menghadapi tantangan kehidupan mendatang dibanding dengan bangsa
australia yang ,lebih sedikit dan rendah tingkat kepadatan penduduknya.
7.Urbanisasi
Urbanisasi
merupakan salah satu proses perubahan sosial yang tercepat,khususnya di
negara-negara berkembang bahkan dunia.Transformasi-transformasi sosial dan
demografis yang tumbuh bersamaan dengan tumbuhnya penduduk kota di
negara-negara berkembanh tersebut,telah menunjukan palipatgandaan pertumbuhan
demografis yang memprihatinkan(Evers,1955:49)
8.Peta
Para
birokrat pemerintah,kaum frofesional,maupun intelektual,pada hakikatnya
memerlukan peta.Dari keperluan untuk pembangunan ekonomi,pertahanan nasional,perlindungan
lingkungan,ekonomi,bisnis,wisata,industri,maupun untuk memberikan eksplanasi
visual dalam ranah-ranah abstrak yang perlu di pahami secara mendalam.Apalagi
jika peta itu bentuk dan desainnya lebih bersifat dinamis dan interaktif karena
dibuat dengan teknologi yang kian canggih dan menarik,jelas sangat
diperlukan (Monmonier,2000:96)
9.Kota
Banyak
hal tentang kontak-kontak sosial diperkotaan sebagao sesuatu yang bersifat
impersonal,supervisial,sementara,dan segmental.Hal itu pula yang dikhawtirkan
oleh beberapa sosiolog yang cenderung pesimis mengenai kemungkinan terciptanya
kehidupan manusiawi di perkotaan yang di penuhi industri (Hannrez,2000:11)
10.Mortalitas
Terjadinya
transisi demografis (demographic transution)yang di kenal sebagai lingkaran
siklus demografis,menggambarkan proses perubahan tingkat mortalitas dan
natalitas pada suatu masyarakat dari suatu situasi dimana keduanya menunjukan
angka yang tinggi (Caldwel,2000:218)
11.Khatulistiwa/Ekuator
Bagi
negara-negara yang dilalui dengan garis khatulistiwa,tidak ada alasan untuk
merasa takut kekurangan sinar matahari.Hal itu jelas berbeda dengan
daerah-daerah subtropis yang jauh dari garis khatulistiwa,hanya pada
bulan-bulan tertentu mereka dapat menikmati hangatnya sinar matahari.
12.Demografi
Ledakan
demografi dunia,khususnya di negara-negara berkembang,memperlihatkan
kecendrungan yang mencemaskan.Ditahun 1825,saat Mathlus membuat perubahan akhir
atas karya aslinya Essay on Population,kira-kira satu miliar umat manusia
mendiami planet bumi.Akan tetapi,menjelang itu,industralisasi dan kedokteran
modern memungkinkan penduduk bertambah dengan laju kecepatan yang makin
meningkat.Dalam seratus tahun berikutnya,penduduk dunia berlipat ganda menjadi
dua miliar,setengah abad berikutnya(dari tahun 1925 ke tahun 1976)berlipat
ganda lagi menjadi 4 miliar,dan menjelang tahun 1990 angka itu melaju sampai
5,3 miliar(Kennedy,1955:28-29)
13.Tanah
Banyak
pekerjaan dilaksanakan di atas yang di olah menjadi sistem-sistem
hidrologi.Sistem-sistem ini kerap kali menghubungkan tanah dengan perairan
terbuka.Perairan terbuka sungai,danau,laut,dan samudra memiliki ekosistem
sendiri-sendiri yang juga dapat diteliti dan dipetakan serta sangat dipengaruhi
oleh kegiatan manusia di daratan(Vink,1986:199).
14.Transmigrasi
Bagi
bangsa indonesia,program transmigrasi bukan sesuatu yang baru.seja pertengahan
abad ke-19,Etische Politiktelah mempengaruhi parlemen belanda untuk
mengetuk dan membuat penelitian tentang kemakmuran rakyat
daerah-daerah pedesaan di jawa (demindere wel vaart onderzoek)yang
akhirnya mencanangkan dan melaksanakan program transmigrasi (Purboadiwidjo,1986:9),walaupun
pelaksanaanya bukan semata-mata atas dasar kemanusiaan.begitupun ketika
indonesia memasuki pascamerdekaan,pemerintah segera mencanangkan Program
Tranmigrasi,terutama untuk mengatasi ketidakseimbangan demografis antara pulau
jawa (termasuk madura dan bali) yang padat penduduknya dengan pulau-pulau luar
jawa yang jarang penduduknya (Swasno,1986:xi;Scholz,1986:287).
15.Wilayah
Kompleksitas
persoalan-persoalan demografis wilayah Asia jauh melebihi kompleksitas
persoalan-persoalan demografis wilayah Australia,baik mengenai
natilitas,mortalitas,proyeksi kependudukan,sertya kesejahteraanya.
G.TEORI-TEORI GEOGRAFI
1.Teori
Ledakan Penduduk Thomas Robert Malthus
Thomas
Robert Malthus lahir di Ruckery-st.Catherina,inggris pada tanggal 14 februari
1766 dan meninggal pada tanggal 23 Desember 1834. Ia seorang ahli ekonomi yang
tergolong ekonomi mazhab klasik bersama-sama Adam Smith.
Ajaran-ajarannya banyak mempengaruhi pemikiran ekonomi lainnya, seperti Ricardo
dimana perkembangan ekonomi yang diasumsikan cukup suram populasi, nama ia pun
dikenal sebagai seorang pelopor yang mengukir pada mazhab geografi. Selain itu,
nama Malthus diabadikan dalam istilah neomalthusianisme. Teori
Malthus tentang ledakan penduduk ditulis dalam bukunya An Essay on the
Principles of Population (1798). Dalam teorinya tersebut, Malthus mengemukakan
pendapat sebagai berikut
a.
Masyarakat manusia akan tetap miskin karena kecenderungan peretambahan penduduk
berjalan lebih cepat daripada peresidaan makanan.
b.
Pertambahan penduduk dapat diibaratkan deret kali atau deret ukur
sehingga
pelipatgandaan jumlah penduduk dalam setiap 25 tahun,sedangkan peningkatan
sarana-sarana kehidupan berjalan lebih lambat,yakni menurut deret
hitung atau deret tambah.
c.
Melalui tindakan pantang seksual atau pandangan
kawin,perang,bahaya,kelaparan,dan bencana alam,jumlah penduduk memang
diusahakan sesuai dengan sarana kehidupan yang tersedia.Namun,cara itu tidak
cukup untuk meningkatkan kehidupan masyarakat sampai diatas batas minimum.
2.Teori
Pengaruh Iklim Terhadap Perdaban Ellswort Huntington
Ellswort
Huntington dalah seorang asli geografi Amerika Serikat yang produktif menulis
berbagai buku ternama dan teorinya tergolong fantastis imajiner,kadang
dinilai bombastis inti teori-teorinya itu terdapat dalam tiga
buku,yakni the pulse of asia (1907); palastine and Its
Transformation(1911),dan Civilization and Climate (1915),yang
secara garis besar pokok-pokok pikiranya sebagai berikut.
a.Peradaban
besar yang ada di kawasan Asia Tengah dan Asia Barat Daya pada zaman
kuno,sekarang ini kondisi dari daerah-daerah tersebut mengerikan,pada awal abad
ke-20 di perkirakan terjadinya kemorosotan peradaban yang disebabkan oleh
perubahan iklim.
b.Mengeringnya
wilayah itu saat ini,kelihatannya tidak sesuai dengan posisinya dahulu
sebagai pusat kerajaan.Menurutnya ,iklim yang dahulu jauh lebih lembab dan pada
wilayah itu terjadi suatu proses pengeringan yang terus-menerus dan progresif.
c.proses
semacam ini menjadi bagian dari suatu proses yang lebih besar dari fenomena-fenomena
yang lebih umum.sesuai dengan hal itu.ia terdorong untuk membuat postulat
tentang mengeringnya bumi yang terjadi dalam pulsasi ritmik ,dengan
periode-periode dari udara kering dan basah.
d.Begitu
pun cerita pengembaraan bangsa ibrani (Yahudi) dalam kitab suci berhubungan
dengan titik tengah antara masa kekeringan dan masa kebasahan.Ekspansi
kerajaan Moghul dan ekspansi kerajaan monghul dan ekspansi kerajaan
barbar mongol sampai ke eropa adalah akibat dari mengeringnya tempat tinggal
asli dari kaum penyerbu
e.preoses
pengeringan yang progresif dari bumi mengikuti arah tertentu,umumnya dari
timur ke barat.inilah yang menjelaskan pergantian pusat-pusat peradaban besar
dari Babilonia,dari Mesir ke Yunani,dari yunani ke Roma,dari roma ke prancis ke
inggris ,dan dari inggris ke Amerika Serikat.
3.Teori
Lokasi Lahan Johann Heinrich von Thuen Johann Heinrich von Thuen dalam Der Isolierte Staat (1826)
mengemukakan bahwa pada dasarnya penggunaan lahan dapat dibagi dalam beberapa
penggunaan.Dengan mengambil satu pusat kota sebagai satu-satunya tempat
memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh seluruh negara,sedangkan
daerah-daerah di sekitarnya hanya sebagai pemasok bahan mentah ke kota.
1.Lahan
pertama berada didekat pusat kota(pasar),akan dipakai untuk kegiatan-kegiatan
intensif bagi jenis tanaman yang hasilnya cepat rusak,memakan tempat dan
berat dalam kaitanya dengan transportasi
2.Lahan
kedua merupakan daerah hutan.Hal itu dapat dipahami,mengingat pada
masa itu kebutuhan hasil hutan untuk kayu dan bahan bakar memiliki sifat yang
memakan tempat dan berat sehingga harus ditempatkan dekat dari pusat kota.
3.Lahan
ketiga di gunakan untuk menanam tanaman sejenis gandum atau
pasi-padian
4.Lahan
keempat berupa daerah pengembalaan ternak
5.Lahan
kelima adalah daerah three field system yang merupakan daerah
ilalang,dan daerah tandus
6.Lahan
keenam merupakan daerah perburuaan
7.Untuk
memudahkan dan efesiensi transportasi,diperlukan sungai yang membelah kota.Hal
itu ternyata dapat menghemat 1/6 transportasi darat sehingga lahan pertama akan
berkembang sepanjang sungai
4.Teori
Daya Sentrifugal dan Sentripetal Charles O.Collby
Charles
O.Collby adalah penulis artikel Jurnal Annals pada Associaton of
American Geographers Vol.23 No.1(Mar.1933),halaman 1-20,yang menulis
topik Centrifugal and Centripetal Forces in Urban Geography.Dalam
tulisan tersebut,Colby menguraikan bahwa proses berekspansinya kota
yang makin meluas dan berubahnya stuktur tata guna lahan sebagian besar disebabkan
oleh adanya daya sentrifugal dan sentripetal pada
beberapa kota.Daya sentrifugal mendorong penduduk dan usahanya untuk bergerak
ke luar sehingga terjadi dispersi kegiatan manusia dan relokasi sektor-sektor
serta zona-zona kota.sedangkan daya sentripetal mendorong penduduk dan berbagai
usaha-usahanya bergerak ke dalam kota sehingga menimbulkan pemusatan
(konsentrasi) aktivitas masyarakat.
Adapun
isi pokok teori yang menyebabkan pada masyarakat kota terjadi daya sentrifugal
sebagai berikut.
a)Terdapat
gangguan yang sering berulang,seperti kemacetan lalu lintas serta polusi udara
dan bunyi menyebabkan penduduk kota merasa tidak nyaman bertempat tinggal
ditempat itu
b)Dalam
pengembangan industri modern dan besar-besaran,memerlukan lahan relatif luas serta
menjamin kelancaran transportasi dan lau lintas.Hal itu hanya dapat dilakukan
dipinggiran kota sebab kondisi kota-kota tua sangat padat.
c)Harga
sewa atau harga beli tanah di pinggir atau diluar kota jauh lebih murah
daripada di kota.
d)Di
kota sudah penuh dengan gedung-gedung bertingkat tinggi,tidak mungkin lagi
dapat dibangun bangunan baru,kecuali dengan biaya yang sangat tinggi
e)Kondisi
perumahan kota umumnya padat dan sempit sulit untuk dikembangkan lebih
lanjut,kecuali dengan biaya yang tinggi.Berbeda dengan pinggir atau luar
kota,serba mungkin untuk memperoleh perumahan yang lebih nyaman,segar,dan
murah.
f)Hidup
di kota terasa sesak,penat,dan berjubel.Sedangkan di pinggir atau diluar
kota lebih terasa asri,segar,sunyi,dan nyaman.
Namun
sebaliknya,banyak juga penduduk di luar yang justru senang tinggal di
kota.penyebabnya berkaitan dengan gaya sentripetal.
a)memiliki
tempat-tempat di pusat kota yang strategis,sangat cocok untuk pengembangan
industri dan merupakan kemudahan tersendiri dalam operasi industri.
b)Berbagai
perusahaan dan bisnis,biasanya lebih menyukai lokasi-lokasi dekat station
kereta api,pelabuhan,terminal bus,maupun pusat-pusat keramaian publik lainya.
c)Dalam
dunia bisnis,lebih menyukai dan berkecendrungan adanya konsentrasi-konsentrasi
penjual jasa,seperti penjahit,tempat praktik para dokter,pengacara,tukang
gigi,pemangkas rambut dan kecantikan,biasanya terdapat pada lokasi yang
berdekatan.
d)Selain
itu,di kota-kota sudah tersusun pusat-pusat perbelanjaan seperti
toko-toko,tekstil,elektronik,perhiasan (emas dan perak),pakaian jadi,makanan
dan minuman,barang-barang kelentong,mainan anak dan sebagainya.
e)Banyaknya
flat-flat atau rumah bersusun untuk masyarakat kecil,setidaknya dapat
meringankan harga sewa bagi penduduk kota.
f)Kota
pun menyediakan sejumlah tempat hiburan,olahraga,seni budaya,pendidikan,din
samping menyediakan pekerjaan.
g)Para
pegawai dan pekerja kota lainnya,lebih menyukai tempat tinggal yang tidak
berjauhan dengan tempat bekerja.artinya,kota tetap diminati sebagai kebutuhan
untuk bertempat tinggal karena dekat dengan tempat bekerja.
5.Teori
Kota Konsentris Burgess
E.W.Burgess
adalh seorang geograf Amerika Serikat yang mengkaji stuktur kota Chicago pada
tahun 1920-an,teori konsentrasi tersebut di muat dalam tulisanya yang
berjudul The Geography of city(1925).inti teori konsentrasi
tersebut sebagai tersabut.
a.Pada
hakikatnya,kota meluas secara seimbang dan merata suatu pusat atau inti
sehingga muncul zona-zona baru sebagai perluasanya
b.Dengan
demikian,pada setiap saat dapat ditemukan sejumlah zona yangt konsentris
letaknyanya sehingga struktur kota menjadi bergelang (melingkar)
c.Di
pusat kota terdapat Zona pertama sebagai Central
Bisnis District(di singkat CBD),jika di chicago disebut loop.fungsi loop
sebagai pusat atau jantung kehidupan perdagangan,perekonomian,dan
kemasyarakatan.Zona kedua sebagai terdapat zona peralihan(transtitional
zone) yang merupakan kawasan perindustrian,di sertai oleh rumah-rumah
pribadi yang kuno,bahkan juka chicago telah berubah menjadi Chines Town maupun
pertokoan dan perkantoran berskala kecil.namun,jika bobrok banyak di manfaatkan
oleh kaum gelandangan miskin.Zona Ketiga sebagai kawasan perumahan
para buruh yang kebanyakan adalah kaum imigran.Zona Keempat,poenghuninya
kelas menengah,cukup rapi,memiliki jarak sanitasi yang lebih memadai sebagai
memadai sebagai tempat tinggal yang nyaman dan baik.Namun,terdapat pula
sebagian kecil rumah berkelas elite.Sedangkan pada Zona Kelimamerupakan Commuters
zone atau tempat orang yang pergi pulang setiap hari untuk
bekerja.Kondisi alamnya masih asri,luas,dan mewah serta berfungsi sebagai kota
kecil untuk beristrirahat dan tudur atau disebut dormitory towns,disebut
demikian karena perumahan untuk orang-orang kaya.
6.Teori
Konflik Antara Suku Bangsa Nomadik Senedter Jean Bunhes
Jean
bunhes seorang ahli geografi prancis,murid Le play yang meneliti pengaruh
kehidupan nomadik(barbar)terhadap politik.penelitianya dilakukan di beberapa
kawasan,khususnya Afrika (Gurun Sahara dan Asia Tengah) yang beriklim
keras,dengan sistem keluarga perikrat yang menghasilkan otorianisme dalam
bukunya Geographie humanie(1925).Adapun isi pokok teori tersebut
sebagai berikut.
a)Stepa-stepa
padang rumput di Asia dengan musim dingin yang kelam,tidak memungkinkan
pengolahan alam yang intensif.Oase-oase irigasi dibangun hanya dibibir-bibir
gunung dibangun,dimana tanaman dapat tumbuh dan berkembang.
b).Tanah
secara alami sangat sesuai dengan jenis pastoral(pastoralart)untuk memelihara
kawanan ternak dan hewan.Dengan demikian,wilayah tersebut digunakan oleh
pengembala diatas kuda dengan kelompok-kelompok kecil manusia yang tersebar
dengan ternaknya daalm suatu wilayah yang luas.
c)Karena
dihadapkan dengan suasana keharusan untuk berkeliling untuk mengetahui taentang
wilayah perumputan serta sumber-sumber air untuk jarak jauh,mereka memperoleh
rasa gerakan taktis dan strategi yang menempatkan mereka dalam posisi mendaulat
terhadap ruang dan menguasai para tetangga mereka.
d)Beberapa
dari penakluk yang paling besar dan paling berani dalam sejarah muncul, dari
stepa-stepa Jengis khan,Timur Leng,dan Khubilai Khan.
e).Kualitas
dan kemampuan yang menjadi alasan bagi kekuasanya diperoleh dari stepa,dari
keterampilan yang di anugerahkan kepada pastoral,dan dari subordinasi geografis
pada lingkunganya.
f)Kelompok
pengembala ini bukan massa petani-petani kelompok kecil yang mengerumuni
seluruh Asia selatan dan Asia timur yang memimpin dunia.Selama
berabad-abad,mereka menguasai india,sedangkan Cina berda dibawah kekuasaan
orang-orang Mongol,yaitu kaum Nomad para pengembala Asia yang perkasa(herdsman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar